Genetika warna rambut dan bentuk ekor kucing

Pernahkan anda melihat kucing dengan  berbagai warna seperti warna hitam, coklat dan oranye.  Pernahkan anda melihat juga bentuk ekor kucing yang panjang dan pendek. Apakah yang menyebabkan perbedaan pada morfologi kucing tersebut? Jawaban utamanya adalah genetika. Dengan mempelajari genetik kucing anda akan mempelajari genetika yang paling dekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan mempelajari genetik pada kucing kita dapat mengetahui apa yang menyebabkan morfologi pada kucing dan konsep genetika dalam kehidupan sehari-hari.


Kepopuleran kucing sudah sangat mendunia. Di Amerika Serikat kucing menjadi hewan terpopuler nomor dua. Kepopuleran kucing sudah terjadi sejak dahulu kala. Mesir membuat gambaran dewa Bates seperti manusia setengah kucing. Beberapa Ilmuwan terkenal di dunia seperi Sir Issac Newton memelihara kucing tuxedo sebagai hewan peliharaannya.


Meskipun kucing sudah sangat populer, rahasia tentang kucing belum sepenuhnya terungkap. Leslie lyon sang profesor dari Amerika mengatakan bahwa genetik pada kucing belum tereksplorasi secara detail. Oleh karena itu penelitian tentang genetika kucing masih terus berlanjut sampai sekarang.

Sejarah dan Taksonomi Kucing

Kucing liar atau rumah sekarang dipercaya merupakan keturunan dari kucing hutan africa (Felix libyca) dan kucing liar eropa (Felix silvetris). Karena hasil domestifikasi manusia menjadi kucing yang seperti sekarang (Felix catus). Kucing termasuk dalam keluarga felidae dengan genus felix.


Genetika pada kucing

Warna rambut pada kucing disebabkan oleh dua pigmen pada kucing. Pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna rambut kucing yaitu pigmen eumelanin dan phaeomelanin. Pigmen eumelanin memberikan warna hitam sampai kecoklatan sedangkan phaeomelanin memberikan warna merah sampai kuning

Pada bagian ini kita akan membahas tentang gen-gen yang terdapat pada kucing (Wright and walter, 1980).

                     Tipe Liar

               Tipe Mutan

Simbol

Nama

Karakteristik

Simbol

Warna

Karakteristik

A

Agouti

Pola agouti

a

Non-agouti

Tidak berpola

B

Black

Hitam

b

b1

Brown

Light brown

Cokelat muda

Cinnamon atau coklat terang

C

Full

Colour

Warna penuh

cb

cs

 ca

c

Burmesse

Siamesse

 

Blue-eye

Albino

Coklat sepia gelap

Coklat sepia terang;pola

point;iris biru

Putih iris biru

Putih

D

Dense

Pigmentasi pekat

d

Dilute

Pigmentasi pudar

i

Normal pegmentation

Pigmentasi normal

I

Inhibitor*

Menutupi pigmen lain; warna perak

L

Normal Hair

Rambut pendek

l

Long hair

Rambut panjang

o

Normal colour

Warna selain oranye

O

Orange

Oranye terpaut seks

s

Normal Colour

Tanpa daerah putih

S

Piebald*

Dengan daerah putih

T

Mackerel

Pola tabby garis

Ta

tb

Abysinnian

Blotched

Pola tabby

Abyssinnian pola tabby klasik

w

Normal colour

Ekspresi penuh dari gen warna lain

W

Dominan white*

Warna putih yang menutupi warna lain

m

Normal Tail

Ekor panjang (Normal)

M

Manx*

Ekor pendek atau tidak ada bersifat letal jika homozigot



Kucing memiliki 38 kromosom  dimana 36 adalah kromosom tubuh dan 2 lagi adalah kromosom seks. Kromosom tubuh terdiri dari gen agouti, gen manx dan lain-lain sedangkan kromosom seks hanya terpaut warna oranye.

Gen Agouti ini menyebabkan pola tabby pada kucing. Pola tabby pada kucing ada sebanyak tiga yaitu mackerel, abyssinian, dan blotched. Urutan dominan yaitu Abyssinian, mackerel dan blotched. Sebenarnya ada satu tabby lagi yaitu tabby classic akan tetapi gen yang menentukan ini belum ditemukan sampai sekarang.

Lokus B-b merupakan alel ganda. Alel ini menyebabkan warna hitam, coklat, cinamon. Pada lokus terdapat lebih dari dua alel pada satu lokus makanya dinamakan alel ganda. 

Gen ini menyebabkan warna penuh pada kucing. Warna penuh pada kucing contohnya adalah warna hitam. Warna lainnya adalah warna Burmese, Siamese, blue eye albino, Dan albino. Perbedaan antar blue eye albino dengan albino sesunguhnya adalah albino memiliki warna Maya warna pink. 

Gen D-d ini memberikan warna pekat dan warna terang kepada rambut kucing. Ketika homozigot dominan memberikan warna pekat. Sedangkan ketika homozigot resesif memberikan warna terang. Ketika gen dilute aktif warna hitam akan menjadi warna biru, merah menjadi cream, brown menjadi lilac sedangkan cinnamon menjadi fawn. 

Gen ini memberikan warna perak pada rambut kucing. Kerja dari gen ini membuat warna pada rambut kucing hitam dan kuning berselang-seling jika perhatikan secara mendalam.

Gen ini menentukan panjang rambut pada kucing. Jika dalam keadaan homozigot dominan dan heterozigot akan menghasilkan rambut pendek, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif menghasilkan rambut pada kucing.

Gen Lokus O-o
Gen ini yang membawa warna oranye pada kucing. Warna oranye pada kucing terpaut dengan kromosom seks X. Gen ini bersifat kodominan, artinya suatu gen tidak dapat menutupi warna lain (kedua gen terekspresi).

Gen Lokus S-s
Gen ini yang memberikan titik putih pada kucing. Ketika dalam homozigot dominan (SS) warna Putih pada kucing akan memberikan warna lebih besar dari 50 persen, ketika dia heterozigot (Ss) gen ini memberikan warna kurang dari 50 persen sedangkan homozigot resesif (ss) tidak mengekspresikan warna putih.

Gen Lokus W-w
Gen ini yang memberikan gen putih yang bersifat epistasis atau menutupi warna lain. Jadi ketika dalam keadaan homozigot dominan dan heterozigot akan menghasilkan warna putih sempurna. Konsep epistasis ini adalah salah satu penyimpangan hukum Mendel. Pada kasus genetika kucing gen WW atau Ww akan menutupi ekspresi warna lain karena sifatnya epistasis. Contohnya: ketika seekor kucing memiliki genotipe OO pada lokus O-o yang mengekspresikan warna oranye dan genotipe WW pada lokus Ww yang mengekspresikan warna putih penuh, hasil dari interaksi gen kucing tersebut hanya mengekspresikan satu warna yaitu putih. Hal ini dikarenakan sifat epistasis gen W-w terhadapa gen lain.

Gen pada lokus ini menentukan bentuk ekor kucing panjang dan bentuk ekor pendek.

Fakta Menarik Genetika Kucing
  • Genetika kucing calico : Kucing calico umumnya berkelamin betina, kemungkinan calico jantan sangat kecil dan jika ada dinamakan syndrom klinefelter.
  • Kucing cloning : Meskipun kucing dikloning, warna rambutnya anaknya tidaklah sama 100 % dengan induknya.
  • Lingkungan mempengaruhi warna pada kucing  : Salah satunya adalah temperature. Hal ini terjadi pada kucing siamese, ketika dia tumbuh di daerah dingin warnanya akan sedikit lebih gelap daripada kucing siamese di daerah suhu yang hangat.
  • Kucing albino, warna putih penuh dan bercorak putih memiliki genetik yang berbeda. Hal ini dikarenakan gen yang bekerja pada warna kucing tersebut.
  • Kucing tortoise memiliki genetik hampir sama dengan calico cuma yang membedakannya adalah gen pembentuk warna putih pada lokus S-s.
  • Genetika kucing tonkinense (mink) : kucing tonkinense (mink) adalah perkawinan antara kucing burmese dengan siamese.
  • Genetika kucing tuxedo : Warna pada kucing tuxedo diakibatkan oleh gen pada lokus S-s.
  • Genetika ekor kucing : Kucing yang berekor pendek dengan genotipe MM akan meninggal (lethal).
  • Panjang rambut kucing : kucing tidak berambut diakibatkan kinerja gen resesif (ll) pada alel L-l.
  • Pada kucing calico dan tortoise terjadi penyimpangan hukum Mendel yaitu kodominan yang menyebabkan dua warna kucing terekspresi sempurna (warna kuning dan warna hitam).
  • Warna kuning (oranye) pada kucing terpaut kromosom seks X.
  • Kasus venus kucing berwajah dua (two face) adalah hal yang wajar pada kucing dikarenakan gen warna kucing bekerja secara random pada bagian tubuh kucing.
  • Kucing bermata biru berwarna putih umumnya tuli. Hal ini dikarenakan karena gen W-w berkaitan dengan warna mata dan sifat tuli ( belum diteliti secara mendalam).
  • Beberapa konsep genetika pada genetik kucing antara lain: kodominan (gen dominan tidak dapat menutupi gen resesif) contoh calico, epistasis (sifat menutupi yang bukan satu lokus) contohnya adalah gen pada lokus W-w menutupi ekspresi gen pada lokus lain, dominan tidak sempurna ( menghasilkan sifat diantara), contohnya adalah kucing siamese disilangkan dengan kucing burmese yang menghasilkan kucing mink (tonkinense).

Referensi 
Genetic of cat. Robinson.
Wright and walter.1980. Genetic of cat. 

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Sel Darah Merah Manusia dan Katak

Tipe Paruh Burung Berdasarkan Fungsinya beserta contohnya

Metode Penelitian Tingkah Laku Hewan