Penjelasan genetika kucing mink (tonkinense)
Kenapa morfologi warna rambut kucing sangat berbeda-beda? Ini merupakan pertanyaan yang sudah lama di benak kita. Perbedaan warna pada kucing disebabkan oleh genetik. Genetik menyebabkan pigmen eumelanin dan phaeomelanin penyebaran pada rambut kucing berbeda-beda. Salah satu kucing yang kita bahas dalam kesempatan ini adalah kucing mink (tonkinense).
Kucing mink atau kucing tonkinense berasal dari tonkin yaitu daerah bagian paling utara dari vietnam.
Kucing tonkinense (wikipedia) |
Seperti yang kita ketahui dalam lokus C-c terdapat 5 alel yaitu alel C memberikan warna penuh, cb memberikan fenotipe warna pada kucing Burmese, cs memberikan fenotipe warna kucing Siamese, ca memberikan warna putih putih bermata biru pada kucing dan c adalah kucing albino dengan mata berwarna merah jambu (pink).
Kucing Burmese |
Kucing mink adalah persilangan antara kucing Burmese dan Siamese (Wright and Walter,1980). Pertanyaannya adalah kenapa persilangan ini dapat memberikan warna yang berbeda atau kucing jenis baru. Hal ini terjadi karena peristiwa dominan tidak sempurna. Dominan tidak sempurna adalah salah satu bentuk penyimpangan Hukum Mendel diakibatkan interaksi alel. Dominan tidak sempurna diakibatkan ketidakmampuan alel dominan menutupi alel resesif dengan sempurna sehingga menghasilkan sifat intermediet. Sifat intermediet adalah sifat antara.
Kucing siamease |
Pada kasus kucing mink sifat intermediet tersebut karena gen Burmese atau cb tidak dominan penuh terhadap gen cs (siamese) sehingga menyebabkan terbentuknya sifat intermediet. Dominan tidak penuh adalah salah satu penyimpangan Hukum Mendel.
Skema Persilangan
cbcb x cscs
Burmese Siamese
cb cs
F1: cbcs
Kucing tonkinense (mink)
Pada persilangan kucing dengan burmese dengan siamese menghasilkan kucing tonkinense, ketidakmampuan sifat dominan (cb/burmese) menutupi sifat resesif (cs/ siamese) disebut dengan dominan tidak penuh (penyimpangan hukum Mendel).
Comments
Post a Comment