Spesies Eksotik dan Invasif
SPESIES EKSOTIK DAN INVASIF
Spesies Eksotik adalah spesies yang terdapat atau berkembang biak di luar distribusi alaminya. Akibat aktivitas manusia sebarannya menjadi luas sebarannya menjadi luas. Kebanyakan spesies eksotik tidak dapat berkembang di tempat ia introduksikan, tetapi sebagian dapat tumbuh dan berkembang dan menjadi spesies penggangu/gulma. Kehadiran spesies ini dapat mengeliminasi spesies asli malalui kompetisi (SDA terbatas dan mengeliminasi spesies asli), dan mengubah kondisi habitat asli. Contoh di Amerika 49 % spesies terancam punah akibat spesies eksotik terutama jenis burung dan tumbuhan tertentu.
Spesies invasif adalah spesies dari luar distribusi alaminya yang mendominasi Ekosistem. Keberadaan dari spesies Invasif berbahaya bagi ekosistem. Mulai dari efek negatif untuk ekonomi (contoh menjadi hama) dan menurunkan biodiversitas. Spesies Invasif di Indonesia sudah terjadi sejak dahulu, contoh paling nyata adalah invasi keong mas.
Persamaan dan Perbedaan Spesies Eksotik dengan Spesies Invasif
Persamaan dari spesies Eksotik dengan spesies invasif adalah asalnya. Kedua spesies tersebut berada diluar distribusi alaminya.
Perbedaan yang jelas antara spesies eksotik dengan invasif yaitu pengaruhnya terhadap ekosistem. Spesies invasif berbahaya bagi ekosistem sedangkan invasif belum tentu berbahaya terhadap ekosistem.
Baca juga perbedaan spesies asli dengan spesies eksotik
Gambar Eceng Gondok (spesies invasif di Indonesia)
Penyebab terjadinya introduksi spesies eksotik
1.
1. Kolonisasi Bangsa Eropa
Bangsa Eropa yang tiba di tempat koloni yang baru, sering melepaskan ratusan spesies burung , ikan dan mamalia.
2. Holtikura, pertanian dan perikanan.
Sejumah besar spesies tumbuhan ditanam sebagai tanam hias, pangan/pakan ternak dan jenis ikan.
Gambar Cane toad (Spesies invasif di Australia) |
Beberapa Kasus Spesies Eksotik
Spesies asli di Kepulauan sangat rentan terhadap spesies eksotik. Spesies asli di kepulauan sudah teradaptasi dengan komunitas yang jumlahnya sedikit dan memiliki keterbatasan dalam melindungi diri dari serangan predator eksotik dan kurang memiliki keterbatasan dalam melindungi diri dari serangan predator eksotik dan kurang memiliki kekebalan alami terhadap penyakit. Spesies diintroduksikan di habitat seringkali memiliki kemampuan memangsa yang lebih efisien terhadap spesies endemik.
Gambar Ikan Arapaima gigas (spesies invasif di Indonesia) |
Spesies tanaman eksotik seringkali memiliki tekstur yang keras dan tidak enak bagi herbivora. Bila spesies ini hidup berdampingan dengan spesies asli yang tekstur lembut, maka spesies asli dapat tereliminasi dan punah.
Spesies Eksotik di habitat perairan dapat terjadi. Komunitas perairan air tawar terisolasi satu sama lainnya oleh daratan sehingga mirip dengan kepulauan di lautan. Spesies eksotik dapat memberikan dampak yang parah khususnya pada komunitas danau yang rentan dan sistem aliran sungai yang terisolasi. Contoh introduksi ikan asing seperti mujair , ikan mas, ikan lele dumbo telah menjadi masalah terhadap spesies endemik di danau-danau di Indonesia.
Gambar Keong mas (Spesies invasif di Imdonesia) |
Kenapa spesies Eksotis dapat menjadi spesies Invasif ?
Ketidakhadiran predator dan parasit alami mereka di habitat yang baru. Contoh kelinci di Australia yang overpopulasi karena tidak adanya pemangsa alami. Keadaan ini mengakibatkan punahnya tanaman lokal.
Kerusakan habitat ataupun fragmentasi habitat merupakan peluang besar untuk berkembangnya spesies eksotik. Karena spesies eksotik seringkali dapat beradaptasi lebih cepat dari spesies asli.
Dampak Negatif spesies Invasif
Spesies Eksotik dapat menyebabkan kurangnya biodiversitas atau keragaman ketika dia berubah menjadi spesies invasif dengan cara menghadirkan suatu metabolit untuk mencegah hidupnya spesies lain, kompetisi terhadap makanan yang satu niche sehingga spesies lain kalah kompetisi dan punah.
Spesies Invasif dapat menyebabkan penyakit baru dan hama baru karena kehadirannya. Dominasi invasif dari spesies Invasif kadang juga tidak mengandung nilai ekonomis. Kita sebagai negara yang mengakui Convention on Biological Diversity (CBD) memiliki tanggung jawab penuh dalam ancaman Spesies Invasif.
Karakter umum yang dimiliki Spesies Invasif
Spesies Invasif dapat mendominasi dikarenakan beberapa sifatnya sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan tumbuh, berkembang biak dan menyebar dengan cepat.
- Adaptasi yang tinggi yang ditunjang morfologi (fenotip) yang elastis (adaptif).
- Dapat memakan berbagai jenis makanan
- Memiliki daya toleran yang tinggi terhadap lingkungan
- Keong mas
- Eceng gondok
- Ikan nila
- Ikan arapaima gigas
- Akasia
- Bersihkan peralatan memancing dan alat hiking. Setelah melakukan kegiatan memancing dan hiking dapat menyebabkan penyebaran spesies invasif. Contoh , sepatu yang kita pakai hiking akan meninggalkan tanah dialas. Tanpa sengaja kita menyebarkan spesies lain karena bisa saja ada organisme yang terdapat di sepatu hiking.
- Jangan pindahkan kayu bakar sembarangan. Pada kayu yang sudah mati biasanya terdapat banyak organisme yang hidup. Dengan memindahkan kayu tersebut, apalagi jauh dari ekosistem aslinya dapat menyebarkan spesies tanpa sengaja.
- Usahakan menggunakan umpan ikan dalam memancing dengan menggunakan spesies asli. Dalam kegiatan memancing terkadang kita menggunakan umpan yang terkadang menjadi spesies invasif.
- Tanyakan pada tempat bibit perkebunan anda apakah spesies asli di tempat tersebut untuk mengurangi penyebaran spesies invasif jenis asing yang tidan diinginkan.
- Membuat peraturan tentang spesies invasif yang terlarang di Indonesia. Di Indonesia hal ini sudah ditegakkan dengan adanya hukum yang berkaitan tentang spesies terlarang di indonesia karena sifat invasifnya salah satunya adalah pelarangan ikan arapaima gigas.
Comments
Post a Comment