Deskripsi 7 jenis penyu di dunia
Sekilas Tentang Penyu
Penyu laut merupakan vertebrata dari kelompok reptil seperti halnya ular, kadal, komodo dan buaya yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Hasil analisa terhadap fosil-fosil yang ditemukan oeh para ahli antropologi membuktikan bahwa penyu telah menempati bumi sejak zaman triassic 200 juta tahun yang lalu sedangkan penyu laut baru muncul pada akhir zaman jurrassic , 65-135 tahun yang lalu. Para ahli percaya bahwa penyu laut merupakan keturunan penyu laut merupakan keturunan penyu darat yang menghuni rawa-rawa pada akhir zaman triassic. Penyu terbesar yang pernah hidup adalah Archelon ischyros adalah seekor penyu laut yang hidup pada zaman Kreta lebih 65 juta tahun yang lalu. Panjangnya, mencapai 6 meter. Karena tempurungnya lunak, Archelon diduga merupakan leluhur penyu belimbing modern. Fosil penyu hidup dan penyu tempayan dapat ditemukan di bebatuan dari zaman kreta.
Pembungkus utama tubuh penyu laut adalah tempurung keras yang terbuat dari bahan tulang berbentuk pipih yang dilapisi zat tanduk. Bentuk tubuh yang melengkung dan dibungkus tempurung keras berfungsi untuk melindungi bagian-bagian penting organ tubuh penyu dan juga sebagai pelindung terhadap mangsa alaminya. Tempurungnya yang melindungi bagian punggung penyu disebut karapas, sedangkan yang menutupi perut disebut dengan plastron. Cangkang ini akan melindungi penyu dari paruh pengaruh lingkungan. Karapas penyu dilindungi sisik yang keras, kecuali pada penyu belimbing, Jumlah dan susunan sisik tersebut dapat digunakan untuk penentuan jenis spesies. Reptil yang unik ini juga memiliki tangan dan kaki yang telah berubah bentuk menjadi sirip. Hal ini merupakan adaptasi dari penyu laut, sehingga dapat mampu berenang dengan bebas di laut. Kaki depan penyu berfungsi juga sebagai pengais pasir. Penyu laut juga memiliki kelenjar garam dekat matanya yang digunakan untuk menormalkan kandungan garam pada darah jika kadar garam dalam darah terlalu tinggi. Penyu merupakan hewan reptil yang bernafas dengan paru-paru dan poikiloterm (suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan).
Penyu merupakan fauna yang memiliki beberapa keunikan diataranya memiliki sifat "strong homing instinct' atau daya ingat yang kuat dan juga sebagai indikator pencemaran pantai. Dengan ingatannya yang kuat ini penyu selalu kembali kepantai dimana ia dilahirkan untuk bertelur. Hasil analisa DNA menunjukkan bahwa penyu yang bertelut pada satu kawasan merupakan kerabat yang sama. Menurut Bustard (1972) penyu yang ada di dunia ada dua famili Chelonidae dan Dhermochelidae. Famili Chelonidae terdiri dari 6 genus yang masing-masing memiliki satu spesies dan famili Dhermolychidae memiliki satu genus dan satu spesies. Jenis penyu famili Chelonidae adalah famili penyu tempayan/loggerhead seaturtle (Carretta linnaeus), penyu sisi/Hawksbill sea turtle (Eretchemolys imbricata) Penyu hijau/green sea turtle (Chelonia mydas), penyu pipih /Flatback seaturtle, Natator depressus, penyu lekang/Olive ridley seaturtle (lepidocheyli olivaces) dan penyu lipas Atlantik/Kemps ridley atlantik (Lepidocheylis kempii. Sementara famili Dhermochelys adalah penyu belimbing/Leatherback seaturtle(Dhermochelys coriaceae). Indonesia memiliki 6 jenis penyu yang ada di dunia.
Secara rinci taksonomi dari penyu laut adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Kelas : Testudianes
Sub ordo : Crypiodira
Famili : Chelonidae
Spesies : Chelonia mydas
Eretmochelys imbricata
Lepidochelys olivaceae
Natator depressus
Caretta caretta
Lepidochelys kempii
Famili : Dhermochelydae
Spesies : Dhermochelys coriaceae
Penentuan jenis penyu tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat warna karapas. Warna pada karapas dipengaruhi oleh umur, makanan, suhu air dan bebagai faktor lingkungan lainnya. Ciri lain yang biasa digunakan untuk identifikasi penyu yaitu bentu karapas dan sisik, jumlah dan posisi sisik baik yang di badan maupun yang terdapat di bagian kepala.
Jenis-jenis penyu yang ada di dunia
Penyu di dunia ada sekitar tujuh, enam diantaranya ada di Indonesia. Adapun jenis penyu di dunia adalah sebagai berikut :
A. Penyu Hijau /Green sea turtle
Deskripsi Penyu Hijau
Penyu hijau (Chelonia mydas Linnaeus, 1758) karapasnya terdapat empat pasang sisik dan disekitar mata terdapat dua pasang sisik. Sisik pada jenis penyu ini tidak dapat tumpang tindih. Penyu hijau ini memiliki karapas seperti kubah (membukit), bagian atas yang luas dan licin. Umur penyu hijau dapat mencapai 200 tahun. Warna pada penyu ini adalah kehijau-hijauan. Terdapat juga jenis penyu ini yang berwarna kehitam-hitaman (Black sea turtle) dari jenis Chelonia mydas agasizii yang bertelur di pantai Michoacan dan Baja, Mexico. Ukuran : penyu hijau berukuran panjang 90-110 cm dan berat 110 -180 kg sedangkan menurut Kasjian (2001) panjang karapas penyu hijau berukuran panjang 75-115 cm dan berat 300 kg. Makanan dari penyu hijau adalah semua tumbuh-tumbuhan yang terdapat di laut (sperti ganggan laut, lumut) dan ikan. Mahmoud dan Klicka (1979) mengatakan perubahan pilihan makanan tergantung pada umur penyu, karena adanya kebutuhan fisiologis penyu seperti pada anak penyu membutuhkan kalsium yang tinggi untuk pertumbuhan karapasnya. Tukik sampai umur satu tahun merupakan karnivora, setelah berumur satu tahun dilanjutkan dengan sifat herbivora. Perubahan kebiasaan makanan tergantung pada ketersediaan makanan karena penyu yang dipelihara seperti biasanya omnivora.
Habitat Penyu Hijau
penyu hijau selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berapasir dan bertelur. Secara umum penyu hijau ditemukan di perairan dangkal, daerah dekat karang, daerah berpasir yang memiliki kedalaman kurang dari 20 m, laguna, sekitar pulau yang tidak didiami serta daerah yang kaya akan rumput laut dan alga. Tempat bertelur jenis penyu ini adalah daratan luas dan landai yang terletak di atas bagian pantai dengan rata-rata kemiringan 30 derajat serta diatas pasang surut 30-80 meter. Memiliki butiran pasir yang mudah digali dan secara naluriah dianggap aman untuk bertelur. Selain itu tempat yang juga disukai untuk penyu hijau untuk bertelur yakni daerah pantai bervegetasi pohon pandan secara dominan . Penyu hijau akan kembali ke pantai diaman ia dilahirkan untuk bertelur setuap 3-4 tahun sekali setelah mencapi tingkat matang untuk bertelur. Penyu hijau betina akan bertelur beberapa kali dalam setahun pada musim bertelur. Penyu hijau biasanya mulai bertelur di waktu malam dan akan menghasilkan hampir 100-400 butir telur setiap kali ia mendarat.
Daerah Penyebaran Penyu Hijau
Penyu hijau merupakan penyu yang paling luas penyebarannya di dunia. Penyu ini dapat ditemuikan hampir di seluruh perairan dunia terutama di daerah tropis dan subtropis Samudera Atlantik, teluk Meksiko, sepanjang pantai Argentina di Lauta mediteranian dan Indo-Pasifik. Daerah penyebaran di Indonesia : penyu hiaju banyak ditemukan Jawa, Bali, Sumatera, Kepulauan Berau (Kalimantan Timur), Papua dan kemungkinan di semua pantai yang landai di Indonesia.
B. Penyu Belimbing (Leatherback Turtles )
Gambar penyu belimbing |
Deskripsi Penyu Belimbing
Penyu belimbing (Dermochelys coriaceae) berasal dari bahasa Yunani corium (kulit lambu "leather"). Oleh karena itu nama ilmiah penyu belimbing, Dermhocelys coriaceae berarti penyu berkulit seperti kulit lembu "leather". Penyu belimbing tidak mempunyai cangkang yang keras tetapi sebaliknya mempunyai cangkang kulit tebal yang gelap dan berbulu halus. Cangkang ini terdiri dari tulang halus yang tersusun dalam lapisan tebal yang berminyak dan liat. Oleh karena itu, penyu belimbing dikelaskan dalam kelasnya tersendiri yaitu Dhermochelydae. Terdapat 7 jalur memanjang yang timbul jelas sepanjang bahagia atas cangkang penyu belimbing dan 5 jalur timbul di bahagian bawah. Cangkang terbentukya bulat diatas dan runcing di bawah, seperti bentuk titisan air. Paruh atasnya berbentuk cangkang sesuai untuk menangkap makanan. Penyu belimbing merupakan penyu terbesar di dunia, dan merupakan reptil ketiga terbesar di dunia. Penyu belimbing memiliki panjang 150-180 cm dan berat 300-600 kg. Bangkai terbesar seekor penyu belimbing betina pernah dijumpai di Wales pada tahun 1988, mempunyai berat 916 kg dan panjang 291 cm dari ujung mulut hingga ekor.
Habitat Penyu Belimbing
Habitatnya terdapat di darat dan laut. Nunitinja (1992) mengemukakan semua daerah potensial untuk daerah peneluran penyu belimbing, karena sering juga penyu ini dijumpai di semenanjung Blambangan , pantai sukamade pantai bengkulu dan pantai sumatera barat. Menurut nontinji penyu ini memiliki sisik, hal ini disebabkan oleh ukuran tubuh yang besar dan berat badan penyu ini membuatnya sulit merayap lebih jauh pada pantai yang landai sedangkan pantai yang lebih curam batas pasang tertingginya lebih dekat dengan laut. Tapi yang paling utam a penyu benlimbing tidak bertelur pada pantai yang berkarang dan kasar, hal ini menurut kelompok spesialis penyu ini kulitnya sangat lunak dan sensitif terhadap karang yang kasar. Tumbuhan yang paling mendominasi pada pantai tempat penelurannya adalah casuarina sp (Buitinja, 1992).
Penyu belimbing mempunyai daya renang yang amat jauh di lepas di banding dengan penyu jenis lain karena in habita penyu ini terutama pada laut dalam. Penyu ini mempunyai Breeding Ground di pantai utara Irian jaya (daerah kepala burung), pantai trengganu di bagian timur semenanjung malaya, pantai suriname, pantai caribia, Amerika tengah dan pantai tongaland, Afrika Selatan. Penyu belimbing mencari makan di daerah subtropis tetapi bertelur di lakukan di daerah tropis. Perairan yang disukai oleh penyu ini adalah perairan yang terdapat di jellyfish dan seaweeds serta ikan-ikan yang kecil.
Penyu belimbing merupakan satu-satunya spesies penyu yang berenang jauh di laut lepas karena kemampuannya ini maka habitat penyu belimbing terutama pada laut-laut dalam. Penyu ini bellimbing mencari makan di daerah subtropis bahkan di daerah dingin tetapi untuk bertelur dia di daerah tropis. Perairan yang dikuasai oleh penyu belimbing yakni terutama perairan yang dihuni oleh jellyfish dan jenis-jenis seaweed, serta ikan-ikan kecil dan Hydrozoa. Penyu belimbing selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Tipe pantai yang disukai oleh penyu ini adalah terbuka ke laut, kemiringan cukup, butiran pasir kasar, tidak terdapat lumpur, dan tidak bertelur di pantai berkarang karena kulitnya yang lunak serta dapat ditemukan di perairan hingga kedalaman 150 ft. Penyu belimbing hidup di lautan lepas dan hanya kembali ke pantai asal ia menetas untuk bertelur. Setelah menetas anak penyu dengan sendirinya akan pergi ke laut untuk mencari makanan. Penyu belimbing biasanya bertelur pada malam hari dengan telur sekitar 60-100.
Distribusi Penyu Belimbing
Penyu jenis dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis dan dapat juga ditemukan di utara Novascotia. Merupakan penyu yang dapat ditemukan di daerah Teluk Alaska dan selatan laut bering di Utara Pasifik hingga Chile di Selatan Pasifikk, di lautan Barentz. Labrador di Atlantik Utara melewati Samudera Hindia dan menuju Tasmania dan New Zealand di selatan Pasifik. Daerah penyebaran di Indonesia : pantai Sumatera barat, bengkulu, pantai utara kepala burung, semenangjung Blambangan dan pantai Sukamede. Karena penyu ini mempunyai daya renang yang sangat kuat, maka kemungkinan juga menghuni daerah kawasan laut Indonesia. Papua bagian selatan, Kalimantan timur, Sumbawa, Bali dan Kalimantab Barat merupakan tempat penyu belimbing untuk bertelur.
Ukuran kedewasaan Penyu Belimbing
Kura-kura ini mencapau kedewasaan seksual pada umur 10-15 tahun selain itu kedewasaan seksual dapat dilihat pada ukuran karapas. Untuk penyu belimbing kedewasaan dicapai pada ukuran karapas 160 cm.
Peneluran Penyu Belimbing
Telur yang dihasilkan oleh penyu belimbing adalah sekitar 60-120 butir dengan diameter 5 - 6,5 cm. Masa inkubasi adalah 65 hari. Lokasi peneluran biasanya ditemukan sekitar pantai dekat Samudera, misalnya pantai sumatera barat, Pantai utara Papua, sekali-sekali di temukan di pantai selatan Jawa.
C. Penyu Sisik (Hawksbill Sea Turtle)
Deskripsi Penyu Lekang
Penyu sisik dikelaskan dalam kelas Eretmochelys imbricata. Nama Inggrisnya adalah parung elang (Hawksbill) adalah karena bentuk paruhnya seperti paruh elang yang bengkok. Cangkang pada penyu sisik mempunyai corak kepingan cangkang yang bertindihan. Warna pada cangkangnya adalah pirang gelap dengan tumpukan dan garisan warna kuning lembut. Penyu sisik memiliki ukuran 70-90 cm dan berat 40-90 kg. Penyu sisik adalah karnivora ketika muda namun setelah dewasa adalah omnivora. Makanan dari penyu sisik adalah crustaceae, ubur-ubur, sponge dan rumput laut. Penyu sisik memiliki jenis sebagai berikut :
- Mempunyai 4 pasang sisik costal
- 5 buah sisik vertebral
- 2 pasang sisik prefrontal
- 3 atau 4 sisik postorbital pada kepala
- Sisik pada karapas saling tumpah tindih membentuk genteng
- Flipper berbentuk dayung dan masing-masing dilengkapi 2 buah dayung
- Paruhnya tajam digunakan untuk mencari makan di celah-celah batu karang laut.
- Sisik yang berwarna-warni
Penyu sisik ini mempunyai ukuran panjang 53-114 cm dan berat 27-86 kg. Sisik yang bertumpang tidnih dengan tepi yang bergerigi. Tiap sirip memiliki 2 pasang kuku. Kepalanya lancip dengan paruh melengkung dan tajam.
Habitat Penyu Lekang
Penyu sisik umumnya hidup pada laut tropis yang berhamparan terumbu karang dan daerah terpencil dengan laut-laut disekitarnya. Hidup di perairan damgkal dengan kedalaman kurang dari 50 ft, habitat khusus di daerah sekitar karang, pantai berpasir, laguna, aliran laguna serta teluk kaya akan tumbuhan dan hewan-hewan kecil. Penyu sisik menyukai pantai yang sunyi dan berpasir untuk bertelur. Penyu sisik yang bertelur pada pasir-pasir koral yang berukuran halus dan sedang. Daerah peneluran haruslah terlindung dari gelombang, abrasi laut dan lain-lain. Komposisi mineral pembentuk pasir pada sang penyu sisik umumnya disusun oleh konkresi kapur meskipun hanya ditemukan dalam jumlah kecil misalnya palgioklas, augot , opak, fragmen batuan, kuarsa keruh, dan hiperstin. Penyu sisik tidak menyukai keadaan berlumpur untuk tempat peneluran.
Setelah menetas, anak-anka penyu sisik akan hidup di sekitar pantai sambil mencari makanan. Penyu sisik akan kembali ke pantai dimana ia dilahirkan untuk bertelur tiap 3-4 tahun sekali setelah mencapai tingkat matang untuk bertelur. Seekor penyu sisik betina akan bertelur beberapa kali dalam setahun. Penyu sisik biasanya mulai bertelur pada waktu malam dan menghasilkan telur sekitar 130 butir telur pada setiap penetasan
Daerah Penyebaran Penyu Lekang
Penyu ini ditemukan di perairan tropis dan subtropis di berbagai belahan bumi sepanjang wilayah Atlantik dan Indo Pasifik. Daerah penyebaran di Indonesia ditemukan di daerah-daerah terpencil yang terisolasi oleh laut sekitarnya seperti pulau-pulau kecil di pulau di Laut jawa, Laut flores, Selat Makkasar, Selat Karimata, Bengkulu dan Riau.
D. Penyu Lekang (Olive Ridley Sea Turtle)
Deskripsi Penyu Lekang
Penyu lekang (Chelonia olivacea Eschsholtz, 1829) memiliki tubuh yang kecil diantara semua penyu. Warna dari tubuhnya adalah kehijauan. Penyu lekang memiliki berat 55-80 cm dan berat 46-60 kg. Penyu lekang memakan jenis-jenis moluska, ketam, udang, krustase, ikanda tumbuhan laut.
Habitat Penyu Lekang
Penyu lekang selalu memilih kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Penyu lekang menyukai daerah yang banyak lumpur dan banyak bakau. Penyu ini babyak ditemukan di sekitar pantai dan estuari di sekitar daerah tropis dan subtropis. Penyu lekang ini hidup di perairan dangkal di dengan kedalaman sekitar 200 m.
Daerah penyebaran Penyu Lekang
Distribusi dari penyu ini Samudera Pasifik dan Hindia dan sepanjang Atlantik di Afrika Barat dan Amerika Selatan, Di bagian timur pasifik dapat ditemukan dari selatan California, USA hingga utara Chile. Pada Indonesia terdapat di daerah Kepulauan Batu( Sumatera Utara), Pulau penyu dan pulau pagai (Sumatera Bara), Bengkulu, Nusakambangan, Sukamader (Jawa Timur), Bali, Nusa Tenggara, pantai utara Papua dan Kepualauan Raja (daerah kepala burung) Papua.
Penelusuran (nesting)
Penyu lekang biasanya bertelur pada Bulan juni-Desember dan telur yang dihasilkan 110 telur dengan diameter 4 cm dimana masa inkubasinya yaitu 55 hari.Arribadas atau Arribazones adalah suatu keadaan dimana penyu lekang bertelur secara massal pada malam hari di musim tertentu.
E. Penyu Pipih/Flatback sea turtle
Deskripsi Penyu Pipih
Penyu pipih (Natatorr depressus Garman, 1880) memiliki cangkang berbentuk hampir bulat dan pipih. Cangkangnya lembut, berlilin, dan licin, dengan selaput tipis keratin yang mudah cedera. Terdapat pencangkuk di semua bagian kakinya, Pada penyu pipih muda, mungkin terdapat satu pencangkuk tambahan pada kaki depan. Warna penyu pipih adalah hijau kelabu dengan pirang kekuningan di tepi cangkang, Ukuran penyu pipih adalah 88-125 cm dan berat rata-rata adalah 84 kg. Makanan utamanya adalah krustase dan timun laut. Penyu pipih juga merupakan penyu pemangsa dan memakan sotong, gamat, hydroid, karang lembut dan kerang siput/moluska.
Habitat Penyu Pipih
Penyu pipih hidup di kawasan pesisir yang dangkal dan berombak. Ia jarang di dapati di kawasan jernih sekitar terumbu karang dan tidak melewati kontinental shelf. Penyu pipih selalu memilih kawasan pulau-pulau terpencil, pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Daerah yang ditumbuhi oleh rumput-rumputan dan tanaman perdu juga merupakan daerah yang cocok untuk tempat peneluran penyu pipih. Penyu pipih betina akan bertelur beberapa kali (rata-rata 4 kali bertelur) dalam setahun pada saat ia bertelur. Penyu pipih biasanya mulai bertelur di waktu malam dan akan menghasilkan rata-rata 50-60 butir telur setiap mendarat. Jumlah telur ini sedikit jika dibandingkan dengan jumlah telur penyu jenis lain.
Daerah penyebaran Penyu Pipih
Penyu pipih ini populasinya endemik dan hanya dijumpai di pesisie pantai Barat, pantai utara dan pantai timur Australia dan teluk Papua Nugiani serta jarang dapat ditemukan di kawasan lain. Penyu pipih biasanya bertelur di kawasan Barat Laut Australia sepanjang pesisir pantai Queensland seperti teluk Kabus.
Ukuran kedewasaan dan peneluran (nesting) Penyu Pipih
Penyu pipih mencapai kedewasaan seksual pada ukuran karapas 100 cm. Pada saat bertelur dapat menghasilkan 50-6- butir dengan diameter 5, 1 cm. Jumlah telur penyu pipih adalah paling sedikit dibanding dengan jumlah telur penyu jenis lain, masa inkubasinya adalah 47 hingga 58 hari.
F. Penyu Tempayan (Loggerhead Sea Turtle)
Deskripsi Penyu Tempayan
Penyu tempayan (Testudo Caretta Linnaeus, 1758) memiliki cangkang bagian atas yang luas dan licin dan mempunyai kepala yang agak besar. Warna dari penyu ini adalah berwarna pirang atau pirang kemerah-merahan. Ukuran penyu tempayan memiliki panjang 70-210 cm dan berat 135-400 kg. Makanan dari penyu ini adalah kerang-kerangan, udang, kepiting dan invertebrata lainnya. Mereka memiliki otot rahang yang sangat kuat untuk menghancurkan kerang-kerangan dengan mudah. Penyu karapas dewasa pada umur 12-15 tahun dengan ukuran karapas 79 cm.
Habitat Penyu Tempayan
Hidup di perairan tropis dan subtropis terutama mendiami daerah estuaria, contnental shelf, daerah pertemuan air dingin dan hangat tapi dapat juga ditemukan di daerah aliran sungai dan laut lepas. Penyu tempayan memiliki kawasan pantai yang gelap, sunyi dan berpasir untuk bertelur. Penyu tempayan memerlukan waktu selama 20-30 tahun untuk yntuk matang dan bertelur. Telur penyu tempayan memerlukan waktu selama 60 hari untuk menetas. Setelah menetas, anak-anak penyu tempayan akan menghabiskan masa remaja di pesisir pantai untuk mencari makanan.Penyu tempayan akan bertelur beberapa kali (rata-rata 3-6 kali bertelur) setiap tahun ia bertelur. Penyu ini bertelur pada malam hari dan biasanya menghasilkan telur sekitar 114 butir, diameter 5 cm dan masa inkubasi 60 hari.
Daerah penyebaran Penyu Tempayan
Penyu ini ditemukan Karibia, Amerika serikat bagian tenggara, Yucatan di Mexico, Belize, Guetmala, Nikaragua, Panama, Columbia, Venezuela. Penyu di daerah dengan iklim tropis dan subtropis terutama di daerah estuaria, tapi penyu ini dapat juga ditemukan di laut lepas. Tipe pasir yang disukai oleh penyu tempayan adalah pasir yang terdiri dari butiran diameter medium dengan material bersilika. Pemilihan lokasi bertelur adalah tipe pantai yang landai dan bebas dari vegetasi (Ehrenfeld, 1979). Puerto rico, Dominica, Jamaica, Kuba, Brazil Laganas dan Kalimaki di yunani. Penyu jenis ini diperkirakan di pulau kecil Sulawesi dan Maluku. Penyu tempayan ini menyukai daerah tropik dan subtropik di seluruh dunia.
G. Penyu Lipas Atlantik (Kemps Ridley Sea Turtle)
Deskripsi Penyu Lipas
Penyu lipas (Lepidochelys kempii, 1880) merupakan spesies penyu terkecil. Di bagian bawah penyu ini memiliki 4 pasang kelenjar Rathke. Penyu lipas Atlantik akan matang dan akan siap untuk bertelur ketika berumur 10 hingga 12 tahun. Warna berwarna kelabu gelap kehijauan dan berukuran lebih kecil dibanding penyu lekang. Ukuran penyu lipas atlantik adalah 52,4-75 cm dan berat 32-48 kg. Makanan dari penyu lipas adalah memakan ketam biru, udang, krustase, moluska, ikan dan rumput laut.
Habitat Penyu Lipas
Penyu lipas atlantik hidup di daerah dekat pantai berapsir, perairan dangkal, teluk, laguna dan dasar keruh daerah kaya krustase. Penyu lipas atlantik akan bertelur pada bulan april hingga juli dan biasanya akan berkumpul di laut dangkal sebelum mendarat secara serentak pada waktu siang ketika angin kencang, keadaan ini dikenal sebagai Arribazones diperkirakan bertujuan untuk memastikan sebagian telur akan selamat walaupun sebagian lagi akan dimakan pemangsa. Tempat pendaratan utama tertumpu pada kawasan pantai sepanjang Barra del Tordo hingga ostional di Tamaulipalis, Mexico. Kawasan pantai tersebut bersebelahan dengan kawasan kayu bakau merah (Rhizopora mangle yang luas ataupun kawasan teluk yang mempunyai mulut sempit kelaut.
Daerah penyebaran Penyu Lipas
Pupulasi penyu lipas atlantik tertumpu di barat laut Mexico, satu dari dua jenis spesies laut yang penyebarannya terbatas (yang lain adalah jenis flatback), tukik biasanya ditemukan diantara daerah tropis dan subtropis Barat laut , Samudera Atlantik.
Fakta menarik Sekitar Penyu
- Ketika baru menetas anak penyu( tukik) akan langsung menuju laut walaupun tanpa bimbingan induknya. Hal ini merupakan bentuk perilaku hewan yaitu insting.
- Penyu terbesar di dunia adalah penyu hijau.
- Bagian karapas dari penyu dimanfaatkan manusia sebagai suvenir.
- Cangkang dari penyu terbuat dari tulang dan kartilago.
- Penyu adalah hewan omnivora (memakan segalanya), kadang dia memakan ubur-ubur, akan tetapi dia lebih dominan memakan tumbuhan.
Comments
Post a Comment