Ekosistem Estuari

EKOSISTEM ESTUARI

PENGERTIAN EKOSISTEM ESTUARI

Estuari adalah daerah atau lingkungan tempat bercampurnya air laut dan air sungai, sehungga estuari memiliki salinitas yang fluktuatif dan umumnya salinitas lebih rendah dari air laut.

SEKILAS TENTANG ESTUARI

a. Karakteristik Estuari

1.Keterlindungan 

Estuari adalah perairan semi tertutup sehingga akan terlindung dari gelombang laut.

b.Kedalaman

Estuari relatif dangkal sehingga cahaya matahari dapat mencapai dasar perairan. Tumbuhan aquatic dapat berkembang di perairan.

c. Salinitas dan Sirkulasi Air

Adanya pasang surut dan pertemuan air tawar dan laut menyebabkan estuari sebagai daerah dengan fluktuasi harian yang tinggi. Salinitas dari ekosistem estuari adalah tergantung pasang surut air laut.

d. Pasang surut

Energi pasang dari estuari menjadi tenaga penggerak yang penting. Misalnya mengangkut plankton zat hara. Estuari merupakan salah satu daerah pasang-surut air laut.

e. Substrat

Estuari didominasi dengan substrat berlumpur.

2.Tipe Estuari

Menurut Pritchard dalam Odum 1996 Estuari secara geomorfologi dibagi atas 4 yaitu :

a. Estuari yang berupa rataan tergenang (Drowned River Valley)

Estuari jenis ini banyak terbentuk di sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai yang dangkal dan lebar.

b. Estuari Bertipe Fyord

Tipe estuari ini biasanya terbentuk di perairan dalam . Morfologi dasar perairan ini memiliki bentuk huruf U.

c. Estuari dengan pasir penghalang/goba (Bar-Built Eustaries).

Estuari tipe ini berupa cekungan dangkal yang sebagian dasar perairannya akan muncul pada surut. Perairan ini dapat dikategorikan sebagai perairan semi tertutup karena terdapat gundukan pasir yang jadi penghalang (barier island). Bentukan penghalang tersebut terputus-putus oleh saluran ekcil (inlet) yang berhubungan langsung dengan laut lepas.

d. Estuari yang terbentuk oleh proses vulkanik

Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis pantai. Lekukan tersebut terbentuk karena terjadinya patahan geogologis atau penuruna muka bumi secara lokal. Prosesnya diikuti air tawar yang besar.

3.Sirkulasi Air dan Pencampuran Estuari

Sirkulasi arus perairan estuari memiliki beberapa pola. Menurut Wibisono (2005), terdapat enam pola sirkulasi arus perairan estuari yaitu sebagai berikut :

a. Pola klasik, yaitu arus masuk terjadi di dasar muara, sedangkan arus keluar mengalir di permukaan.

b. Pola sirkulasi terbalik (Inversed circulation), yaitu arus masuk terjadi di permukaan, sedangkan arus keluar mengalir di dasar muara.

c. Pola tiga lapis (three layer of circulation), yaitu arus masuk terjadi di permukaan dan didasar muara, sedangkan arus keluar terjadi di tengah kedalaman.

d. Pola tiga lapis terbalik, yaitu arus keluar terjadi di permukaan dan di dasar, sedangkan arus masuk terjadi di tengah kedalaman.

e. Pola buangan(discharge type), yaitu arus keluar terjadi di semua tingkatan kedalaman.

f. Pola penyimpanan (storage type), yaitu arus masuk terjadi di semua tingkatan kedalaman.

Proses Pencampuran di Estuari ada dua macam, yaitu :

a. Entrainment (Proses satu arah)

1.Air yang lebih tenang hanyut dan tenggelam, ke dalam lapisan air tawar yang lebih berolak.

2. Laju entertainment bertambah bila perbedaan velositas semakin tinggi pada lapisan pertemuan.

3. Hasilnya :pergerakan vertikal air laut ke dalam air tawar.

b. Difusi (Mixing) :Proses dua arah 

Adanya pertukaran volume air yang sama antar kedua lapisan. Laju pencampuran pada kedua proses diatas tergantung derajat turbulensi antara kedua lapisan. Bila tingkat turbulensi sama makan tidak ada proses entrainment, percampuran dengan difusi turbulen (proses dua arah). Jika lapisan bawah statis maka tidak ada difusi turbulen , proses pencampuran hanya dengan entrainment atau satu arah.

4. Subsistem Estuari 

Berdasarkan pada bentuk, kedalaman, dan sebaran air laut serta berbagai material lain keseluruh sistem, estuari dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut :

a. Subsistem Laut (Marine)

Zona ini dipengaruhi oleh laut. Saluran utama berfungsi sebagai gerbang keluar-masuk bagi berbagai jenis ikan dan invertebrata bertaksa tinggi.

b. Subsistem Teluk (Bay)

Subsistem ini dicirikan dengan adanya lumpur. Lumpur ini terdapat pada permukaan pada pasang surut dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut dan pada saat pasang. Hamparan ini tidak hanya terdiri dari lumpur akan tetapi juga butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai.

c. Rawa-rawa (Slough)

Subsistem rawa-rawa ini merupakan percabangan kecil yang menghubungkan teluk dengan saluran utama dari sungai. Masukan air tawar di lingkungan ini biasanya sedikit.

d. Sungai (Riverine)

Subsistem ini terletak di daerah masuknya air tawar dari gunung menuju lingkungan estuari. Sebagian besar dari subsistem ini berbentk menyudut dan biasa disebut saluran sungai yang terpengaruh pasang surut.

KONDISI LINGKUNGAN ESTUARI

1. Pasang-surut

Estuari adalah zona pasang-surut atau intertidal.

2. Gelombang

Pantai yang berhadapan langsung dengan samudra akan mengalami gelombang yang besar, sedangkan pantai yang berhadapan laut gelombangnya tidak sebesar dengan berhadapan dengan samudera. Gelombang laut meningkatkan oksigen terlarut dan dan menyediakan permukaan substrat penempelan.

3. Salinitas 

Menurut Effendi (2003), kadar salinitas dipengaruhi beberapa faktor yaitu musim, kisaran, pasang-surut topografi pantai dan sifat sungai. Salinitas pada estuari adalah fluktuatif.

4. Ombak dan Arus

Keadaan estuari berkaitan dengan arus sungai dan arus laut. Ombak pada estuari berpengaruh terhadap kedangkalan estuari.

5. Suhu 

Di lingkunga laut, suhu relatif stabil dengan variasi tahuna kurang dari 10 derajat celcius. Di lingkunga darat, variasi suhu tahunan sangat besar, bahkan suhu harian dapat bervariasi antara 10 derajat sampai 20 derajat celcius. Lingkungan pantai yang terdapat di antara kedua lingkungan tersebut mempunyai suhu yang lebih bervariasi. Variasi suhu lingkungan pantai disebabkan dinamika faktor lingkungan lain yang tidak terdapat pada lingkungan laut maupun daratan, misalnya siklus pasang-surut dan gelombang (Raffaeli & Hawkins, 1996). Suhu dasar estuari lebih bervariasi daripada suhu laut.

6. Kekeruhan 

Kekeruhan pada ekosistem estuari mempunyai kekeruhan yang variatif. Kekeruhan ini tergantung zat organik dan zat anorganik yang berupa plankton dan organisme lain.

7. Derajat keasaman (pH)

Nilai derajat keasaman pH pada air payau relatif stabil yaitu 7-8,5.

8. Oksigen terlarut (DO)

Menurut sanusi,2006 kelarutan oksigen dalam air payau dipengaruhi kadar Cl, tekanan hidrostatik,dan transpor massa air bawah laut.

9. Unsur hara

Unsur hara sangat penting di perairan adalah posfor dan nitrat. Sumber nitrogen yang dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan adalah nitrat dan amonia.Nitrat ini merupakan nutrien utama untuk alga dan tanaman.

10. Substrat

Substrat pada estuari dapat berupa lumpur dan pasir.

BIOTA ESTUARI

1. Plankton

a. Fitoplankton

Plankton di daerah estuari memiliki populasi rendah, terutama pada akhir musim gugur dan musim dingin.

b.Zooplankton

Keberadaan banyaknya zooplankton tergantung keberadaan fitoplankton sebagai sumber makanan.

2. Infauna dan Epifauna Bentik

Infauna adalah organisme yang hidup di dalam sedimen sedangkan Epifauna hidup di di dalam sedimen. Fauna khas estuari umumnya dapat hidup di salinitas 5-30 %.

3.Nekton Estuari

Nekton adalah organisme yang dapat berenang dan bergerak sesuai dengan kemauannya sendiri.

4. Krustase

Jenis-jenis yang umum ditemukan pada estuari adalah amfiphoda, anomura, dan Brachyura.

ADAPTASI ORGANISME ESTUARI

1. Adaptasi morfologis , organisme yang hidup dalam lumpur memiliki rambut-rambut halus untuk mencegah terjadinya penyumbatan partikel lumpur pada pernapasan.

2. Adaptasi Fisiologis, organisme yang hidup di estuari harus dapat mempertahankan keseimbangan cairan.

3. Adaptasi tingkah laku, umumnya organisme hidup dalam lumpur membuat lubang.

PRODUKTIVITAS PERAIRAN ESTUARI

1. Estuari sebagai perangkap nutrien.

2. Keunikan Estuari dalam penyediaan nutrien sepanjang tahun 

3. Pasang surut sebagai faktor terpenting dalam fluktuasi air.

FUNGSI, PERANAN DAN PERMASALAHAN EKOSISTEM

Fungsi

1.Sebagai tempat budidaya ikan 

2.Sebagai jalur transportasi

3.Sebagai pelabuhan dan kawasan industri

Peranan

1. Sebagai zat hara dan bahan organik yang diangkut melalui sirkulasi pasang surut.

2. Penyedia habitat.

3. Nursery dan bereproduksi ikan.

Permasalahan ekosistem estuari adalah rusaknya ekositem yang mengakibatkan punahnya organisme penyusun estuari.

PENGELOLAAN EKOSISTEM ESTUARI

1. Zonasi dan penataan penggunaan kawasan.

2. Pemeliharaan kawasan DAS.

3. Rehabilitasi.

4. Peningkatan kesadaran masyarakat.

5. Pembuatan aturan hukum.

 

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Sel Darah Merah Manusia dan Katak

Tipe Paruh Burung Berdasarkan Fungsinya beserta contohnya

Metode Penelitian Tingkah Laku Hewan