Biosistematika Tumbuhan
BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN
Pengertian Sistematika Tumbuhan
Pasti di benak kita apa sih biosistematika tumbuhan? Sebelum mengetahui apa itu biosistematika tumbuhan lebih dahulu kita mengetahui apa itu taksonomi tumbuhan. Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang deskripsi, identifikasi, tata-nama dan klasifikasi tumbuhan (Lawrence, 1951). Sedangkan Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang deskripsi, identifikasi, tatanama tumbuhan, klasifikasi, serta penentuan hubungan kekerabatan (Radford et al 1974).
Adapun tujuan kita mempelajari sistematika tumbuhan
- Mengenal keanekaragaman tumbuhan (macam, nama, perbedaan/ persamaan, tempat tumbuh) untuk tujuan penelitian botani lainnya.
- Mencari metode yang paling sesuai untuk identifikasi, deskripsi, tatanama dan klasifikasi.
Dalam mempelajari biosistematika tumbuhan kita akan mempelajari dengan identifikasi, determinasi dan pengenalan tumbuhan. Identifikasi adalah kegiatan menentukan atau menetapkan identitas (jati diri suatu tumbuhan). Determinasi adalah suatu kegiatan menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepa dalam klasifikasi. Pengenalan tumbuhan adalah kegiatan mencocokkan tumbuhan yang belum dikenal dengan yang sudah dikenal yang terdapat di pustaska, herbarium dan koleksi hidup.
A. IDENTIFIKASI
A. IDENTIFIKASI
Upaya identifikasi dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut :
1. Menanyakan kepada ahlinya.Menanyakan pada ahli memiliki kelebihan yaitu merupakan cara terbaik, mudah dan akurat. Adapun kekurangannya adalah waktu yang diperlukan agak lama, ahli sistematika sifatnya spesifik, kita harus perlu tahu siapa ahlinya dan perlu tahu grup tumbuhannya.2. Pustaka (Kunci Identifikasi, deskripsi, gambar)Pustaka terdiri atas 3 yaitu sebagai berikut :
a. Kunci IdentifikasiKunci identifikasi adalah analisa buatan untuk memudahkan identifikasi suatu takson yang belum diketahui. Kunci identifikasi yang pertama dalam pustaka adalah Flore Francoise (1788) karya Lamarcks dan de candolle’s. Kunci identifikasi memiliki struktur sebagai berikut :
- Kunci dikotom
Kunci dikotom adalah penyusunan kunci dengan menempatkan ciri yang bertentangan pada nomor yang bergandengan. Ada dua tipe kunci dikotom yaitu sejajar (parallel/bracketed key) dan berpasangan (indented key).
Gambar contoh kunci dikotom paralel
Gambar contoh dikotom kunci sejajar
Gambar contoh dikotom berpasangan
- Kunci synopsis
Kunci sinopsis adalah penyusunan kunci identifikasi dalam bentuk table/kartu.
-Kunci elektronik
Gambar kunci elektronik
3. Membandingkan spesiemen (Hidup, herbarium)
Gambar Herbarium
B. DESKRIPSI/PEMERIAN/PENCIRIAN
Deskripsi adalah pelukisan atau penggamabaran dengan kata-kata tentang batasan, ruang lingkup and sifat-sifat suatu takson. Pemerian adalah penguasaan morfologi dan terminology mutlak diperluakan agar dihasilkan deskripsi yang baik. Pencirian adalah dasar dari pertelaan (deskripsi) adalah sifat dan ciri. Contoh sifat : Bentuk daun, duduk daun. Contoh ciri : Bundar telur (ovate) dan berhadapan.
Gambar contoh kunci deskripsi
Adapun ketentuan penulisan dalam deskripsi adalah konsisten, sistematis, dimulai dengan subyek, logis dan ringkas.
Adapun kelemahan dari deskripsi adalah tidak praktis. Sedangkan kelebihannya adalah pemecahan dengan membandingkan karakter diagnostik (kumpulan karakter suatu takson yang membedakannya dengan takson lain.
Pustaka Taksonomi
Pustaka taksonomi yang pertama adalah “Historia Plantaraum” karya Theophrastes (400 SM). Pustaka ini dapat dikategorikan dalam beberapa hal yaitu sebagai berikut :
Pustaka taksonomi yang pertama adalah “Historia Plantaraum” karya Theophrastes (400 SM). Pustaka ini dapat dikategorikan dalam beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1.Flora
Karya tulis yang berisi informasi tentang segala hal yang telah diketahui mengenai semua jenis tumbuhan yang terdapat di suatu tempat atau wilayah.
Contohnya :
Karya tulis yang berisi informasi tentang segala hal yang telah diketahui mengenai semua jenis tumbuhan yang terdapat di suatu tempat atau wilayah.
Contohnya :
- Masa sebelum 1 mei 1753 : Historia Plantarus (Theophrastus), Peri hules intrikes logol hex (Dioscorides tahun 100 M), Pinax theatre Botanici (Baauchin C, 1623), Methodus Plantarum (Ray, J , 1703).
- Periode setelah 1 Mei 1753
Flora Flora dunia (Species Plantarum, genera plantarusm, Die Naturlichen Pflanzenfamilien, The families of the flowering Plants.
Flora lokal, untuk daerah Asia tenggara dan Lautan teduh (Flora indica, Flora van Nederlanch Indie, Flora Melansiana, Flora of java Varenflora voor Java)
2. Monografi,
Monografi adalah uraian komprehensif yang memuat baik analisis maupun sintesis menyangkut semua informasi taksonomi yang telah ada mengenai suatu takson, di samping data baru yang merupakan hasil mengenai takson yang bersangkutan. Contoh: penelitian Monograph of the genus Baptisia (Larissey , M.H. 1940).
3. Revisi
Revisi adalah Karya tulis seperti monografi, tetapi berbeda dalam luas cakupan dan lengkapnya data. Contoh: Arevision of genusAstralagus (Macbride, J.F . 1922).
4. Karya tulis Lainnya
a. Manual, Contoh: Manual of Bryology (Verdoorn,1932) .
a. Manual, Contoh: Manual of Bryology (Verdoorn,1932) .
b. Index
Index Kewensis, 1893-1947 (2 jilid dengan 10 suplemen) yang merupakan acuan untuk menentukan sumber publikasi nama marga.
Index Londinensisto illustration of Flowering plants, ferns and fern allies, 1920-1931.
Index Filicum, 1906- 1933, acuan untuk sumber publikasi asli nama marga atau nama sinonim suatu jenis tumbuhan nama-nama jenis tumbuhan paku yang tergolong Filicinae (paku sejati).
C. PENGENALAN TUMBUHAN
Dalam pengenalan tumbuhan pasti akan ditemui dengan klasifikasi. Klasifikasi adalah pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan (takson). Takson yang dimaksud disini adalah seperti spesies, marga, famili dan sebagainya. Klasifikasi tumbuhan dapat dibagi atas 4 sesuai fase perkembangannya yaitu :
1. Klasifikasi buatan
Klasifikasi buatan adalah klasifikasi yang berdasarkan satu atau dua ciri yang mudah dilihat. Contoh klasifikasi buatan adalah Theoprastus tahun 370-285 SM yaitu klasifikasi pohon, semak dan herba, Albertus Magnus yaitu klasifikasi tumbuhan berpembuluh monokotil dan dikotil, Andrea caesalpino tahun 1519-1603 yaitu klasifikasi pohon, herba, bakal buah diatas/dibawa, carolus Linnaeus tahun 17017-1778 yaitu klasifikasi berdasarkan sistem kelamin yaitu jumlah, posisi, letak dan panjang benangsari.
2. Klasifikasi Fenetik
Klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang ditunjukan dengan banyaknya persamaan & perbedaan bentuk yang terlihat.
Contoh :a. Laurent de Jussieu (1748- 1836) Acotyledoneae, Monocotyledoneae, Dicotyledoneae.b. Augustine Pyramusde Candolle (1778 - 1841) Penyempurnaan dari de Jussieu Stephan Endlicher (1804-1849).c. Thallophyta, Cormophytad. George Bentham (1800-1884) dan Sir Josepth Dalton Hooker (1817-1911) Buku : Genera Plantarum.
3. Klasifikasi Filogeni
Klasifikasi berdasarkan kekerabatan yang berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses-proses evolusi.
a. August Wilhelm Eichler (1839- 1887) klasifikasi: Cryptogamae (Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta), Phanerogamae (Spermatophyta:tumbuhan berbiji)
2. Adolph Engler (1844 - 1930) dan K. Prantl Buku: Die Naturlichen Pflanzen familien (20 jilid)Klasifikasi: Thallophyta Embryophyta Asiphonogamae (lumut & paku) Embryophyta Siphonogamae (tumbuhan biji) Penganut sistem klasifikasi “Aliran Engler” Tumbuhan berbiji primitif : bunga dalam satu seri (berkarang), tanpa perhiasan bunga, unisek, dan monokotil lebih primitif dibanding dikotil.
3. Charles Edwin Bessey (1845 - 1915) Penganutnya disebut “Aliran Ranales” Bunga menyerupai runjung seperti bunga tusam. Bunga Casuarinaceae bunga primitif.Contoh: Banyak, lengkap dan lepas-lepas dan penyerbukannya serangga
4. Klasifikasi AlamiahKlasifikasiAlamiah: Klasifikasi dengan mengikutsertakan, memperhitungkan, semua sifat yang dan memperlakukan secara sama dimiliki tumbuhan, termasuk sifat renik dan non-morfologi Contoh: Klasifikasi Michel Adanson (1727-1806) Buku: Familles des Plantes.
Dalam sistematik tumbuhan kita pasti mempelajari kunci identifikasi. Adapun ketentuan dalam kunci identifikasi adalah sebagai berikut :
a. Gunakan ciri yang monothetik (Ciri Unik)Contoh: Labiatae (Lamiaceae) : Herba , Batang/Cabang bersegi 4 , Adanya rambut kelenjar , Petal/sepal berlekatan , 4-5 benangsari, epipetal , Style ginobasic , Daun opposite-deccusate (bersilang).
b. Hindarkan memakai istilah tidak/tak.Contoh yang baik:- Daun berhadapan .- Daun yang lainnya yaitu berkarang, berseling, atau terpencar.Contoh yang kurang baik:- Daun berhadapan- Daun tidak berhadapanApabila memungkinkan, pilih ciri yang mudah dilihat secara makroskopis dan bersifat tetap. Hindarkan ukuran yang “overlaping”Contoh:1. Ukuran daun 8 – 10 cm X 6 – 8 cm.2. Ukuran daun 7 – 9 cm X 5 – 7 cm.c. Kontruksi Kunci
- Coba untuk membagi taxa dalam kelompok yang rata.
- Karakter harus mudah dilihat.
- Karakter harus realiable dan konstan.
- Karakter yang dipertentangkan harus kontras , tidak overlapping.
- Jika mungkin menggunakan beberapa karakter kontras dalam masing masing couplet–ideal karakter vegetative, bunga dan buah.
- Kepala dalam couplet sama harus mulai dengan kata yang sama.
- Hindari daun besar daun kecil harus ada ukurannya.
- Hindari kata ‘ tidak ‘ seperti di atas Avoid’, dibatasi pada perbedaan utama.
Comments
Post a Comment