Laporan Praktikum Mengukur Panjang Denyut Nadi, Tekanan Darah,Golongan Darah
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
MENGUKUR PANJANG DENYUT
NADI, MENGUKUR TEKANAN DARAH DAN
MENENTUKAN GOLONGAN DARAH
1.1 Latar Belakang
Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup, mempunyai peran yang sangat banyak terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh, jika darah mengalami gangguan maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula (Subowo,1992).
Tekanan darah merujuk pada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika dipompa jantung keseluruh tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur sebagai berikut 130/80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan disebut tekanan systole. Nomor bawah 80 menunjukkan tekanan jantung saat beristirahat diantara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengatur tekanan darah adalah saat anda istirahat atau anda dalam keadaan duduk atau berbaring.
Secara umum hewan vertebrata memiliki darah dengan warna merah gelap, dengan bentuk cair dan agak kental, darah juga memiliki jenis atau golongan yang berbeda. Tidak serta merta darah itu sama walaupun sama warnanya, sama kekentalannya, sama baunya, namun darah memiliki golongan darah tersendiri yaitu A, B , AB, dan O.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penentuan golongan darah manusia.
2. Untuk mengukur tekanan darah manusia.
3. Untuk menghitung jumlah denyut nadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah merupakan besaran yang sangat
penting dalam dinamika peredaran darah (Hemodinamika). Tinggi tekanan darah
pada berbagai macam pembuluh darah tidak sama, tekanan darah arteri lebih
tinggi daripada tekanan darah di vena. Pada pemeriksaan fisik seorang
penderita, pengukuran tekanan darah arteri sudah menjadi suatu keharusan dimana
pengukuran dilakukan secara kontinu. Tinggi tekanan darah arteri orang dewasa
yang normal dalam keadaan istirahat dengan posisi berbaring adalah 120 mmHg
untuk tekanan sistolik dan 70 mmHg untuk tekanan diastole. Tinggi tekanan darah
ini bervariasi antara lain karena umur, jenis kelamin, dan posisi badan. Yang
menimbulkan variasi tinggi tekanan darah arteri karena posisi badan atau bagian
badan adalah tidak lain pada gaya berat (Taiyeb, 2016).
Tekanan darah adalah tekanan mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri
melakukam sitole kemudian diastole. Pengukurannya menggunakan sfigmanometer.
Tekanan darah systole adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi
ventrikuler. Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama
relaksasi ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan
denyutan adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolic. Tekanan
denyutan normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan tekanan
sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang
memberikan informasi tentang kondisi arteri (Soewolo dkk, 2005).
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonial dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonal dimana CO2 dilepaskan da O2 masuk ke darah. Darah yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik dimana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O2 kembai ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik dimana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sitemik dimana O2 dipasok keseluruh tubuh.
Darah yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan
dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik
dimana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O2 akan
melewati arteri menuju jaringan tubuh sementara darah kurang O2 akan
melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang O2 akan
melewati venadari jaringan tubuh menuju jantung. Tekanan darah diukur dalam
millimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik
terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri
sedangkan tekanan darah diastolic terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan
terisi dengan darah dari atrium ( Lintong, 2015).
Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama bagi berkembangnya
penyakit jantung dan berbagai penyakit vaskuler pada orang yang telah lanjut
usia, hal ini disebabkan ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri menyebabkan
hipertensi. Lansia sering terkena hipertensi disebabkan ketegangan yang lebih
tinggi dalam arteri sehingga menyebabkan hipertensi. Lansia sering
terkena hipertensi disebabkan kekakuan pada arteri sehingga tekanan darah
cenderung meningkat. Selain itu penyebab hipertensi pada lansia juga disebabkan
oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi kemungkinan terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi karena bertambahnya usia ( Ritu jain, 2011).
Menurut Husen (2011), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah sangat berperan penting dalam
proses dimana jantung sebagai pompa muscular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat.
Pengukuran tekanan darah dapar dilakukan dengan secara langsung atau tidak
langsung. Pada metode langsung , kateter arteri masuk kedalam arteri. Walaupun
hasilnya sangat tepat akam tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan
dapat menimbulkan masalah kesehatan lain ( Smeltzer & Bare, 2011 ).
Tekanan darah sangat penting karena merupakan kekuatan pendorong
bagi darah agar dapat beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah
segar yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ – organ tubuh. Tekanan
darah anak didasarkan pada jenis kelamin, usia dan tinggi. Tekanan darah
bisa bervariasi bahkan pada orang yang sama misalnya pada saar olahraga,
olahraga akan menyebabkan tekanan darah meningkat untuk waktu yang singkat dan
akan kembali normal ketika berhenti olahraga. Tekanan darah dalam satu hari
juga berbeda yaitu pada waktu pagi hari tekanan darah lebih tinggi
dibandiingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan tekanan darah
sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi tekanan
darah sistolik terendah dalam sehari. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi
perbedaan tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan
tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan darah
pada posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor gravitasi ( Lintong,2015).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah
merah dengan antigen A dipermukaan membran sel dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol)
memiliki del darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen a dan B (Samsuri, 2004).
Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma)
diubah menjadi fibrin yang menjadi jaring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan
oleh thrombin yang terdapat dalam darah sebagai protombin. Pembentukan Thrombin
dari thrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca 2+ (
Poejadi, 1994 ).
Fungsi utama dari sel-sel darah merah yang juga dikenal sebagai eritrosit
adalah mengangkut hemoglobin dan seterusnya mengangkut oksigen dari paru-paru
ke jaringan. Selain mengangkat hemoglobin, sel-sel darah merah juga mempunyai
fungsi lain. Contohnya,ia mengandung banyak sekali karbonik anhidrase yang
mengkatalisis reaksi antara karbondioksida dan air sehingga dapat meniggkatkan
kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya rekasi ini
membuat air dalam darah dapat bereaksi dengan banyak sekali dengan
karbondioksida, dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju
paru-paru membentuk ion bikarbonat HCO3 . Hemoglobin yang
teredapat dalam sel juga merupakan dapur asam-basa (seperti juga
kebanyakan protein), sehingga sel darah merah bertanggung jawab untuk sebagian
besar daya pendapatan seluruh darah ( Abbas,1997).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 September 2018 pada pukul 13.30 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Sphygmanometer (ada dua macam : menggunakan air raksa dan pegas) Steteskop, Batang Pengocok, dan Gelas Benda.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Air dengan suhu kurang lebih 50 C, Anti serum A, Anti serum B.
3.3 Prosedur
3.3.1 Tekanan Darah Manusia
Langkah pertama yaitu lengan kiri seseorang probandus yang tidur terlentang dibebat. Isikan udara ke dalam pembebat itu sehingga air raksa. Sebelum dilakukan pengisian darah sebaiknya dicari lebih dahulu posisi pembuluh darah. Sebelum dipompakan udara, melalui steteskop terdengardenyut nadi. Dengan makin penuhnya, kemudian udara dikeluarkan kembali sambil didengarkan melalui stetoskop dan denyut nadi terdengar pertama kali hendaknya dicatat berapa tingginya permukaan air raksa. Pengosongan ini dilanjutkan terus sehingga bunyi mulai melemah dan permukaan air raksa dicatat tingginya. Akhirnya jika mungkin dicatat pula tinggi permukaan air raksa ketika menghilang sama sekali. Pekerjaan ini diulangi hingga tiga kali dan diambil rata-ratanya. Praktikum dengan posisi probandus berdiri tegak lurus dan pengukuran diulangi sesudah perbandingan berdiri setelah 5 dan 10 menit.
3.3.2 Praktikum Penentuan Golongan Darah
Pertama –tama sediakan anti serum dan gelas benda. Teteskan satu tetes anti serum pada ujung gelas benda. Berikan tanda untuk anti serum A dan anti serum B. Teteskan masing masing satu tetes darah pada tiap ujung gelas. Kocok dengan batang pengocok, lalu amati. Bila terjadi penggumpalan anti Serum A maka golongan darah A, pada anti B maka golongan darah B, pada Anti A dan Anti B maka golongan darah AB. Bila tak terjadi penggumpalan maka golongan darah O .
Gambar
Darah
|
KETERANGAN
|
|||
|
a. Golongan
darah Rajali (O)
b. Rhesus
(+)
|
|||
|
a. Golongan darah Eko(B)
b. Rhesus (+)
|
NO
|
NAMA
|
UMUR
|
JENIS
KELAMIN
|
DENYUT
NADI
|
1
|
Mahalia
|
20
|
P
|
74
|
2
|
Novita
|
20
|
P
|
77
|
3
|
Malini
|
21
|
P
|
79
|
4
|
Maria
|
21
|
P
|
93
|
5
|
Farhan
|
21
|
L
|
81
|
6
|
Delfian
|
19
|
P
|
74
|
7
|
Yuniarti
|
20
|
P
|
65
|
8
|
Berliany
|
19
|
P
|
60
|
9
|
Bagus
|
20
|
L
|
83
|
10
|
Riko
|
22
|
L
|
86
|
11
|
Vivia
|
19
|
P
|
98
|
12
|
Mey
|
20
|
P
|
88
|
13
|
Deby
|
20
|
P
|
89
|
14
|
Meike
|
21
|
P
|
80
|
15
|
Melinda
|
20
|
P
|
99
|
16
|
Eko
|
20
|
L
|
84
|
17
|
Indah
|
19
|
P
|
78
|
18
|
Rajali
|
22
|
L
|
85
|
19
|
Ayu
|
20
|
P
|
57
|
20
|
Aji
|
20
|
L
|
95
|
21
|
Abe
|
19
|
L
|
94
|
22
|
Iin
|
20
|
P
|
95
|
23
|
Rara
|
20
|
P
|
84
|
24
|
Tesa
|
20
|
P
|
90
|
25
|
Waode
|
20
|
P
|
100
|
26
|
Juliah
|
22
|
P
|
81
|
27
|
Yili
|
20
|
P
|
85
|
28
|
Vella
|
19
|
P
|
103
|
29
|
Alian
|
20
|
L
|
111
|
30
|
Lamway
|
21
|
P
|
72
|
31
|
Noura
|
20
|
P
|
87
|
No
|
Nama
|
Jenis
Kelamin
|
Asal
Daerah
|
Suku
Bangsa
|
Gol Darah
|
Rhesus
|
1
|
Fitri
|
P
|
Sumatera
Utara
|
Batak
|
AB
|
+
|
2
|
Malini
|
P
|
Sumatera
Utara
|
Batak
|
B
|
+
|
3
|
Mahal
|
P
|
Bengkulu
|
Lembak
|
A
|
+
|
4
|
Nopita
|
P
|
Bengkulu
|
Rejang
|
B
|
+
|
5
|
Juliah
|
P
|
Bengkulu
|
Sunda
|
A
|
+
|
6
|
Aji Nur
|
L
|
Bengkulu
|
Serawai
|
O
|
+
|
7
|
Yeli
sarti
|
P
|
Bengkulu
|
Pasma
|
A
|
+
|
8
|
Lamway
|
P
|
Bengkulu
|
Batak
|
B
|
+
|
9
|
Noura
|
P
|
Bengkulu
|
Minang
|
O
|
+
|
10
|
Lin
|
P
|
Bengkulu
|
Sunda
|
B
|
+
|
11
|
Tessa
|
P
|
Bengkulu
|
Minang
|
O
|
+
|
12
|
Abe
|
L
|
Bengkulu
|
Rejang
|
A
|
+
|
13
|
Berliany
|
P
|
Jawa
Barat
|
Sunda
|
A
|
+
|
14
|
Delfy
|
P
|
Sumatera
Selatan
|
Komering
|
A
|
+
|
15
|
Bagus
|
L
|
Lampung
|
Sunda
|
AB
|
+
|
No
|
Nama
|
Jk
|
Umur
|
Bb
|
Tb
|
Lari kecil
|
Santai
|
Lari cepat
|
Suhu dingin
|
1
|
Waode
|
P
|
20
|
43
|
161
|
123/66
|
90/55
|
125/66
|
107/72
|
2
|
Riko
|
L
|
22
|
60
|
176
|
119/60
|
120/80
|
131/74
|
104/53
|
3
|
Mahalia
|
P
|
20
|
45
|
160
|
96/60
|
117/64
|
107/66
|
94/63
|
4
|
Mesi
|
P
|
20
|
46
|
153
|
90/58
|
110/80
|
86/59
|
101/64
|
5
|
Eko
|
L
|
20
|
54
|
170
|
117/58
|
100/53
|
133/49
|
104/45
|
6
|
Alian
|
L
|
20
|
108
|
175
|
113/90
|
118/71
|
155/83
|
114/92
|
7
|
Rara
|
P
|
20
|
49
|
157
|
113/63
|
100/90
|
112/59
|
93/64
|
Comments
Post a Comment