Laporan Praktikum Mengukur Panjang Denyut Nadi, Tekanan Darah,Golongan Darah

LAPORAN PRAKTIKUM  FISIOLOGI HEWAN
MENGUKUR PANJANG DENYUT NADI, MENGUKUR TEKANAN DARAH  DAN MENENTUKAN GOLONGAN DARAH


  

LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN                   
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU

                                                            BAB I
                                                  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup,  mempunyai peran yang sangat banyak terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi  proses metabolisme tubuh,  jika darah mengalami gangguan maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula (Subowo,1992).


Tekanan darah merujuk pada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika dipompa jantung keseluruh tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur sebagai berikut 130/80 mmHg. Nomor atas (120)  menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung dan disebut tekanan systole. Nomor bawah 80 menunjukkan tekanan jantung saat beristirahat diantara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengatur tekanan darah adalah saat anda istirahat atau anda dalam keadaan duduk atau berbaring.


Secara umum hewan vertebrata memiliki darah dengan warna merah gelap, dengan bentuk cair dan agak kental, darah  juga memiliki  jenis atau golongan yang berbeda. Tidak serta merta darah itu sama walaupun sama warnanya, sama kekentalannya, sama baunya, namun darah memiliki golongan darah tersendiri yaitu A, B , AB, dan O.


1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penentuan golongan darah manusia.                            

2. Untuk mengukur tekanan darah manusia.

3. Untuk menghitung jumlah denyut nadi.

 

                                                 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Tekanan darah merupakan besaran yang sangat penting dalam dinamika peredaran darah (Hemodinamika). Tinggi tekanan darah pada berbagai macam pembuluh darah tidak sama, tekanan darah arteri lebih tinggi daripada tekanan darah di vena. Pada pemeriksaan fisik seorang penderita, pengukuran tekanan darah arteri sudah menjadi suatu keharusan dimana pengukuran dilakukan secara kontinu. Tinggi tekanan darah arteri orang dewasa yang normal dalam keadaan istirahat dengan posisi berbaring adalah 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 70 mmHg untuk tekanan diastole. Tinggi tekanan darah ini bervariasi antara lain karena umur, jenis kelamin, dan posisi badan. Yang menimbulkan variasi tinggi tekanan darah arteri karena posisi badan atau bagian badan adalah tidak lain pada gaya berat (Taiyeb, 2016).


Tekanan darah adalah tekanan mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri melakukam sitole kemudian diastole. Pengukurannya menggunakan sfigmanometer. Tekanan darah systole adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventrikuler. Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama relaksasi ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolic. Tekanan denyutan normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang memberikan informasi tentang kondisi arteri (Soewolo dkk, 2005).


Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Pada manusia darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonial dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonal dimana CO2 dilepaskan da O masuk ke darah. Darah yang mengandung O2  kembali ke sisi kiri dan dipompa keluar dari ventrikel kiri  menuju aorta melalui sirkulasi sistemik dimana Oakan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung O2 kembai ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik dimana Oakan dipasok ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung O kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sitemik dimana Odipasok keseluruh tubuh. 


Darah yang mengandung Okembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui sirkulasi sistemik dimana Oakan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung Oakan melewati arteri menuju jaringan tubuh sementara darah kurang O2 akan melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang Oakan melewati venadari jaringan tubuh menuju jantung. Tekanan darah diukur dalam millimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri sedangkan tekanan darah diastolic terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium ( Lintong, 2015).


Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama bagi berkembangnya penyakit jantung dan berbagai penyakit vaskuler pada orang yang telah lanjut usia, hal ini disebabkan ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri menyebabkan hipertensi. Lansia sering terkena hipertensi disebabkan ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri sehingga  menyebabkan hipertensi. Lansia sering terkena hipertensi disebabkan kekakuan pada arteri sehingga tekanan darah cenderung meningkat. Selain itu penyebab hipertensi pada lansia juga disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi karena bertambahnya usia ( Ritu jain, 2011).


Menurut Husen (2011), tekanan darah timbul  ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah sangat berperan penting dalam proses dimana jantung sebagai pompa muscular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.


Pengukuran tekanan darah dapar dilakukan dengan secara langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung , kateter arteri masuk kedalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat akam tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain ( Smeltzer & Bare, 2011 ). 


Tekanan darah sangat  penting karena merupakan  kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke seluruh tubuh  untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan  nutrisi ke organ – organ tubuh. Tekanan darah anak didasarkan pada  jenis kelamin, usia dan tinggi. Tekanan darah bisa bervariasi bahkan pada  orang yang sama misalnya pada saar olahraga, olahraga akan menyebabkan tekanan darah meningkat untuk waktu yang singkat dan akan kembali normal ketika berhenti olahraga. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada waktu pagi hari tekanan darah lebih tinggi dibandiingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan tekanan darah sistolik selama  2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi tekanan darah sistolik terendah dalam sehari. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan darah pada posisi tubuh dipengaruhi oleh faktor gravitasi ( Lintong,2015).


Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membran sel dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki del darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen a dan B (Samsuri, 2004).


Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma) diubah menjadi fibrin yang menjadi jaring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh thrombin yang terdapat dalam darah sebagai protombin. Pembentukan Thrombin dari thrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan ion Ca 2+  ( Poejadi, 1994 ).


Fungsi utama dari sel-sel darah merah yang juga dikenal sebagai eritrosit adalah mengangkut hemoglobin dan seterusnya mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Selain mengangkat hemoglobin, sel-sel darah merah juga mempunyai fungsi lain. Contohnya,ia mengandung banyak sekali karbonik anhidrase yang mengkatalisis reaksi antara karbondioksida dan air sehingga dapat meniggkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya rekasi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi dengan banyak sekali dengan karbondioksida, dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru membentuk ion bikarbonat HCO3 . Hemoglobin yang teredapat dalam sel juga merupakan dapur asam-basa  (seperti juga kebanyakan protein), sehingga sel darah merah bertanggung jawab untuk sebagian besar daya pendapatan seluruh darah ( Abbas,1997).

 

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 September 2018 pada pukul 13.30 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan  bahan yang digunakan dalam  praktikum ini adalah sebagai berikut

3.2.1 Alat


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Sphygmanometer (ada dua macam : menggunakan air raksa dan pegas) Steteskop, Batang  Pengocok, dan Gelas Benda.

3.2.2 Bahan


Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Air dengan suhu kurang lebih 5C,  Anti serum A, Anti serum B.

3.3 Prosedur

3.3.1 Tekanan Darah Manusia


Langkah pertama yaitu lengan kiri seseorang probandus yang tidur terlentang dibebat. Isikan udara ke dalam pembebat itu sehingga air raksa. Sebelum dilakukan pengisian darah sebaiknya dicari lebih dahulu posisi pembuluh darah. Sebelum dipompakan udara, melalui steteskop terdengardenyut nadi. Dengan makin penuhnya, kemudian udara dikeluarkan kembali sambil didengarkan melalui stetoskop dan denyut nadi terdengar pertama kali hendaknya dicatat berapa tingginya permukaan air raksa. Pengosongan ini dilanjutkan terus sehingga bunyi mulai melemah dan permukaan air raksa dicatat tingginya. Akhirnya jika mungkin dicatat pula tinggi permukaan air raksa ketika menghilang sama sekali.   Pekerjaan ini diulangi hingga tiga kali dan diambil rata-ratanya. Praktikum dengan posisi probandus berdiri tegak lurus dan pengukuran  diulangi  sesudah perbandingan berdiri setelah 5 dan 10 menit.


3.3.2 Praktikum Penentuan Golongan Darah


Pertama –tama sediakan anti serum dan gelas benda. Teteskan satu tetes anti serum pada ujung gelas benda. Berikan tanda untuk anti serum A dan anti serum B. Teteskan masing masing satu tetes darah pada tiap ujung gelas. Kocok dengan batang pengocok, lalu amati. Bila terjadi penggumpalan anti Serum A maka golongan darah A, pada anti B maka golongan darah B, pada Anti  A dan Anti B maka golongan darah AB. Bila tak terjadi penggumpalan maka golongan darah O .




                                                             BAB IV
     HASIL DAN  PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil pengamatan praktikum diperoleh data sebagai berikut :

4.1.1 Tabel golongan darah

Gambar Darah
KETERANGAN

Tidak menggumpal



Rhesus +

Tidak menggumpal

a.       Golongan darah Rajali (O)
b. Rhesus (+)


Rhesus +
+

a.       Golongan darah Eko(B)
b.      Rhesus (+)

 4.1.2 Tabel 1 Denyut Nadi


NO

NAMA

UMUR

JENIS KELAMIN

DENYUT
NADI
1
Mahalia
20
P
74
2
Novita
20
P
77
3
Malini
21
P
79
4
Maria
21
P
93
5
Farhan
21
L
81
6
Delfian
19
P
74
7
Yuniarti
20
P
65
8
Berliany
19
P
60
9
Bagus
20
L
83
10
Riko
22
L
86
11
Vivia
19
P
98
12
Mey
20
P
88
13
Deby
20
P
89
14
Meike
21
P
80
15
Melinda
20
P
99
16
Eko
20
L
84
17
Indah
19
P
78
18
Rajali
22
L
85
19
Ayu
20
P
57
20
Aji
20
L
95
21
Abe
19
L
94
22
Iin
20
P
95
23
Rara
20
P
84
24
Tesa
20
P
90
25
Waode
20
P
100
26
Juliah
22
P
81
27
Yili
20
P
85
28
Vella
19
P
103
29
Alian
20
L
111
30
Lamway
21
P
72
31
Noura
20
P
87

 4.1.3 Tabel 2 Golongan Darah Suku Rhesus

No
Nama
Jenis Kelamin
Asal Daerah
Suku Bangsa
Gol Darah
Rhesus
1
Fitri

P
Sumatera
Utara
Batak
AB
+
2
Malini
P
Sumatera Utara
Batak
B
+
3
Mahal
P
Bengkulu
Lembak
A
+
4
Nopita
P
Bengkulu
Rejang
B
+
5
Juliah
P
Bengkulu
Sunda
A
+
6
Aji Nur
       L
Bengkulu
Serawai
O
+
7
Yeli sarti
P
Bengkulu
Pasma
A
+
8
Lamway
P
Bengkulu
Batak
B
+
9
Noura
P
Bengkulu
Minang
O
+
10
Lin
P
Bengkulu
Sunda
B
+
11
Tessa
P
Bengkulu
Minang
O
+
12
Abe
L
Bengkulu
Rejang
A
+
13
Berliany
P
Jawa
Barat
Sunda
A
+
14
Delfy
P
Sumatera
Selatan
Komering
A
+
15
Bagus
L
Lampung
Sunda
AB
+

4.1.4 Tabel  

No
Nama
Jk
Umur
Bb
Tb
Lari     kecil
Santai
Lari cepat
Suhu dingin
1
Waode
P
20
43
161
123/66
90/55
125/66
107/72
2
Riko
L
22
60
176
119/60
120/80
131/74
104/53
3
Mahalia
P
20
45
160
96/60
117/64
107/66
94/63
4
Mesi
P
20
46
153
90/58
110/80
86/59
101/64
5
Eko
L
20
54
170
117/58
100/53
133/49
104/45
6
Alian
L
20
108
175
113/90
118/71
155/83
114/92
7
Rara
P
20
49
157
113/63
100/90
112/59
93/64




4.2 Pembahasan

Pada praktikum golongan darah, tampak dari darah rajali, tidak terjadi penggumpalan darah di anti serum jadi golongan darah rajali yaitu O dan rhesus nya ialah +. Sedangkan pada darah Eko itu terjadi penggumpalan dara di anti serum B, jadi golongan darah Eko yaitu B dan rhesus nya +.

Pada percobaan ini didapatkan denyut nadi yang variasi dalam waktu satu menit. jumlah denyut nadi di bawah 60 kali berdenyut hanya 1orang saja, jumlah denyut nadi dibawah 70 kali berdenyut hanya 2orang,  jumlah denyut nadi di bawah 80 kali berdenyut hanya 6 orang, jumlah denyut nadi di bawah 90 kali berdenyut hanya 11 orang, dan di atas 90 kali berdenyut hanya 7orang, sedangkan yang di atas 100 kali berdenyut selama 1 menit yaitu hanya 3orang. Denyut nadi rendah biasanya terjadi jika kita sedang beristirahat,dan meningkat ketika olahraga. Nadi manusia rata rata berdenyut 60-100 kali per menit. Orang yang terbiasa olahraga memiliki denyut jantung yang lebih normal,yaitu sekitar 40 kali per menit. Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan beragam hal, yakni oleh aktifitas fisik , anemia, mengonsumsi obat-obatan zat tertentu.

Pada percobaan pengggolongan darah didapatkan macam-macam golongan darah yang bervariasi  yaitu A, B, AB,  dan O. Pada golongan darah A terjadi penggumpalan pada kotak antigen A karena ditetesi serum anti A. Kemudian pada golongan darah B terjadi gumpalan jika ditetesi serum anti B, dilanjutkan dengan golongan darah AB terjadi gumpalan jika diberi serum anti A dan serum anti B.Sedangkan golongan darah O tidak adanya gumpalan pada kotak anti serum A dan kotak anti serum B. Pada hasil ini juga didapatkan bahwa perbedaan asal dan suku tidak ada mempengaruhi golongan darah (asal dan suku harus golongan darah ini) atau perbedaan signifikan pada tiap golongan darah . Pada praktikum ini ditemukan Rhesus nya adalah positif.

Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya. Darah manusia dibedakan kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (Waluyo, 2010).

Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan transfusi darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan darah tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat menimbulkan komplikasi yang serius (Abbas, 1997).

Sistem penggolongan darah ABO ditentukan oleh antigen A, B, dan O. Golongan darah A dapat membentuk aglutinogen atau antigen yang disebut antigen A dalam eriterosit yang kemudian dapat bereaksi dengan antibodi atau aglutininatau zat anti-B yang terdapat dalam serum atau plasma darah. Golongan darah B dapat membentuk antigen-B dalam darah eritrosit, dan anti zat A dalam eritrosit, dan zat anti- A dalam serum darah. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen A dan B dan tidak mempunyai agglutinin . Sebaliknya golongan darah O tidak mempunyai aglutinogen tetapi mempunyai aglutinin atau anti-A dan anti-B . Sistem penggolongan darah lain yaitu lewis, antigen lewis  yaitu Le –a dan Le-b yang terdapat di dalam plasma. MN group berdasarkan adanya protein glikoporin. Glikoporin A untuk golongan M dan glikoporin B untu golongan N. Demikian juga dengan golongan darah Rh- dan Rh+ (Samsuri, 2004).

Mayoritas penduduk Asia memiliki  rhesus positif. Sesorang dikatakan rhesus positif apabila ada antigen dalam darahnya. Jika tidak antigen dalam darahnya disebut rhesus negatif.  Di Indonesia sendiri diperkirakan tidak lebih satu persen saja yang memiliki rhesus negatif. Padahal orang Rhesus negatif hanya bisa menerima transfusi golongan darah yang sama. Apabila ditransfusikan dan dia memiliki Rhesus yang berbeda tubuh akan mengalami penolakan.

Tekanan darah terdiri dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum dari darah yang mengalir pada arteri yang terjadi pada saat ventrikel jantung berkontraksi, besarnya sekitar 100-140 mmHg dan tekanan ini dapat meningkat dengan bertambahnya usia. Tekanan diastolik yaitu tekanan darah paling rendah pada dinding arteri pada saat jantung relaksasi, besarnya sekitar 60-90 mmHg. Walaupun demikian, tekanan darah pada umumnya berkisar pada rata-rata nilai normal sekitar 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik. Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batasan normal. Peningkatan tekanan darah lebih dari normal disebut tekanan darah tinggi/hipertensi. Sebaliknya, jika kurang dari normal disebut tekanan darah rendah/ hipotensi.

Pada praktikum ini pada umumnya, Perlakuan aktivitas fisik menurunkan tekanan darah. Akan tetapi disini tidak sesuai, karena adanya faktor lain jenis kelamin, Berat badan, umur dan tubuh. Tekanan darah meningkat seiring dengan pertambahan usia, namun besar peningkatan ini tidak jelas karena hipertensi merupakan penyakit yang umum dijumpai dan insidennya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita muda lebih rendah daripada pria muda sampai usia 55-65 tahun, namun setelah usia tersebut tekanan darah wanita menjadi setara dengan tekanan darah pria.2,10 Tekanan darah juga menurun sebanyak 20 mmHg atau kurang pada saat tidur. Peningkatan curah jantung  juga meningkatkan tekanan sistolik sedangkan peningkatan tahanan perifer meningkatkan tekanan diastolic.

Jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah , perempuan cenderung menderita hipertensi daripada laki-laki. Perempuan akan mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) setelah menopause yaitu usia diatas 45 tahun. Perempuan yang belum menopouse dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL rendah dan tingginya kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) mempengaruhi terjadinya proses aterosklerosis dan mengakibatkan tekanan darah tinggi (Gunawan, 2001 ).


BAB V
     KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Denyut nadi yang tertinggi dimiliki oleh Alian dengan 111 permenit dan denyut  nadi terendah yaitu Ayu dengan 57 per menit.

Data tekanan darah yang didapatkan dari hasil percobaan ini ada yang normal dan hipotensi dan Periferhipertensi. Tekanan  darah probandus akan rendah pada suhu dingin dan tinggi pada saat lari cepat.

Persentasi golongan darah dari keseluruhan probandus yang berjumlah 15 orang yaitu golongan darah A 40%, B 26,67%, AB 13,33% dan O 20%.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya praktikan lebih teliti.


                                                DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Muhammad. Golongan Darah Manusia. Jakarta : Erlangga. 1997.

Husen, Saikhu Ahmad dkk. 2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Penerbit Departemen Biologi FST UA, Surabaya.

Lintong, Fransiska. 2015. Pengaruh posisi duduk dan berdiri terhadap Tekanan Darah Sistolik pada Mahasiswa semester VII (TA) 2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal : e-Biomedik.Vol.3,No3.

Poejadi.  Golongan Darah.  Jakarta :  Erlangga. 1994.

Ritu, Jain. 2011. Pengobatan Alternatif  Untuk mengatasi Tekanan Darah. Jakarta : Penerbit EGC.

Samsuri. Hemoglobin Darah. Graha Ilmu : Yogyakarta. 2004

Taiyeb, A.Mushawwir dkk. 2016. Penuntun Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makkassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Smeltzer, S. C. and  Bare, B. G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC

Soewolo, Soedjono Basoeki dan Titi Yudani. 2005. Fisiologi Manusia. Malang : Universitas Negeri Malang

Subowo. 1999. Macam-macam Golongan Darah. Jakarta : Penebar Swadaya




Comments

Popular posts from this blog

Materi dan Soal Ujian Kelas 6 Kurikulum Merdeka

Laporan Sel Darah Merah Manusia dan Katak

Perilaku Hewan