Klasifikasi dan Struktur Lumut Kerak(Lichen)

LICHEN

Pengertian Lichen

Lichen merupakan simbiosis dari dua organisme fungi dan alga. Bagian dari Fungi pada lichen dinamakan micobion sedangkan bagian dari alga pada lichen dinamakan photobion. Photobion dan microbion kehilangan identitas aslinya ketika berasosiasi dan menghasilkan identitas baru (lichen) menjadi organisme tunggal. Pada Lichen micobion mendominasi 90 % dari thalus dan bentuk, struktur dan warna adalah kontribusi dari alga. Sekitar 20.000 spesies dari fungi diketahui 95% adalah termasuk dalam kelompok Ascomycota sisanya Basidiomycota adalah 3 % dan Deuteromycota adalah 2 %. Sedangkan alga yang umumnya berasosiasi membentuk lichen yaitu Chlorophyta dan Cyanophyta.


Klasifikasi Lichen

Lichen dapat hidup di substrat yang berbeda dan lingkungan yang berbeda. Lichen dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan bentuk pertumbuhannya yaitu sebagai berikut :

1. Cructose

Thalus pada lichen cructose mengandung dasar yang rapat tanpa daun yang bergerigi. Thalus umumnya memiliki korteks dan rhizines yang rendah.  Cructose memiliki distribusi yang luas dari dataran tinggi dan dataran rendah.

Gambar Crustose

2. Foliose 

Mereka dipanggil sebagai lichen berdaun. Thalus ini memmilki substratum yang jarang paling sedikit di margin. Kelompok lichen ini mempunyai karakter thalus menyerupai kerak yang pipih melekat pada substrat.

Gambar Foliose

3. Fructiose 

Lichen jenis ini thalusnya bentuknya semak belukar dengan banyak cabang dan berbentuk seperti pita. Jenis Lichen ini biasanya hidup pada herba kecil dan semak dan mudah dikoleksi dengan tangan. Contoh genus dari fructicose adalah Theocites.

Gambar Fructiose

4. Leprose 

Lichen jenis ini berbedak atau granular tidak berbentuk thalus.

Gambar Leprose

5. Placodioid 

Lichen ini penuh dengan substratum pada lichen pada tengah dan tidak bergerigi, tapi sedikit rhizines.

Gambar Placodidoid

6. Squalomose 

Lichen jenis ini memiliki thalus berbentuk lobus, seperti sisik yang saling tumpang tindih mempunyai diferensiasi dorsiventral. Rhizines kadang ada kadang tidak ada. Ini merupakan bentuk perlaihan antara cructose dan foliose. Contoh genus dari jenis ini adalah cladonia.


7. Dimorphic 

Jenis lichen ini memiliki thalus dengan ciri yang sama dengan foliose dan fructiose lichen. The squamules adalah thalus utama yang menahan tubuh yang berdiri (fructiose lichens) yang disebut thalus kedua.

Gambar Dimorphic

Berdasarkan perkembangan pertumbuhan berdasarkan evolusi dapat diurutkan sebagai berikut:

Leprose (pionir) – Cructose – Placodidoid – Squamulose – Foliose – Dimorphic  Fructicose

Karena ukurannya kecil dan harus diamati dengan mikroskop Leprose, Crustose, beberapa placodidoid dan squamulose dipanggil sebagai microlichen. Sedangkan foliose, dimorphic, fructiose karena ukurannya besar dipanggil Macrolichen.


Struktur dan Morfologi Lichen

1. Morfologi Luar

Tubuh lichenes dinamakan thallus yang secara vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga dan jamur. Thallus ini berwarna abu – abu atau abu – abu kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah dengan habitat yang bervariasi. Bagian tubuh yang memanjang secara selluler dinamakan hifa. Hifa merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak dikenal pada jamur yang bukan lichenes. Alga selalu berada pada bagian permukaan dari thallus. 

2. Morfologi Dalam (Anatomi)

Struktur morfologi dalam diwakili oleh jenis foliose, karena jenis ini mempunyai empat bagian tubuh yang dapat diamati secara jelas yaitu:

a. Lapisan Luar (korteks)

Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh. Berupa jalinan yang padat disebut pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini saling mengisi dengan material yang berupa gelatin. Bagian ini tebal dan berguna untuk perlindungan.Daerah alga, merupakan lapisan biru atau biru hijau yang terletak di bawah korteks atas. Bagian ini terdiri dari jalinan hifa yang longgar. Diantara hifa-hifa itu terdapat sel-sel hijau, yaitu Gleocapsa, Nostoc,Rivularia dan Chrorella. Lapisan thallus untuk tempat fotosintesa disebutlapisan gonidial sebagai organ reproduksi.

b. Lapisan Gonidium

Merupakan lapisan yang mengandung ganggang yang menghasilkan makanan dengan dengan berfotosintesis. Terdiri dari lapisan hifa yang berjalinan membentuk suatu bagian tengah yang luas dan longgar. Hifa jamur pada bagian ini tersebar ke segala arah dan biasanya mempunyai dinding yang tebal. Hifa pada bagian yang lebih dalam lagi tersebar di sepanjang sumbu yang tebal pada bagian atas dan tipis pada bagian ujungnya. Dengan demikian lapisan tadi membentuk suatu untaian hubungan antara dua pembuluh.

c. Lapisan Empulur

Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembangbiakan. Pada kelompok lumut kerak berdaun (foliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal sebagai rizoid.

d.  Korteks bawah

Lapisan ini terdiri dari struktur hifa yang sangat padat dan membentang secara vertikalterhadap permukaan thallus atau sejajar dengan kulit bagian luar. Korteks bawah ini sering berupa sebuah akar (rhizines).

Ada beberapa jenis lichenes tidak mempunyai korteks bawah. Dan bagian ini digantikan oleh lembaran tipis yang terdiri dari hypothallus yang fungsinya sebagai proteksi. Dari potongan melintang Physcia sp. terlihat lapisan hijau sel-sel alga dan rhizines coklat bercabang pada bagian bawah. Bagian tengah yang berwarna putih terdiri dari sel-sel jaringan jamur yang disebut medulla. Struktur pipih pada bagian atas dan kanan disebut apothecia dan lapisancoklat di atasnya disusun oleh asci, yaitu bagian dari ascomycete yang megandung spora jamur.


Struktur Vegetatif

Struktur tubuh lichenes secara vegetatif terdiri dari:

1. Soredia

                Soredia terdapat pada bagian medulla yang keluar melalui celah kulit sehingga soredia dapat dengan mudah. Diameternya sekitar 25 – 100 m diterbangkan angin dan akan tumbuh pada kondisi yang sesuai menjadi tumbuhan licenes yang baru. Jadi pembiakan berlangsung dengan perantaraan soredia.Soredia itu sendiri merupakan kelompok kecil sel-sel gangang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi satu badan yang dapat terlepas dari induknya. Soredia ini terdapat di dalam soralum.Potongan Lobaria pulmonaria.Bagian hitam yang membengkak disebut cephalodium dan struktur bentuk mahkota adalah soralium dengan bentuk bola kecil soredia di atasnya.Lapisan hijau adalah koloni alga.

2. Isidia

                Isidia berbentuk silinder, bercabang seperti jari tangan dan terdapat pada dan tingginya antara 0,5 – 3 m ìkulit luar. Diamaternya 0,01 – 0,03 m. Berdasarkan kemampuannya bergabung dengan thallus, maka dalam media perkembangbiakan, isidia akan menambah luas permukaan luarnya. Sebanyak 25 – 30 % dari spesies foliose dan fructicose mempunyai isidia. Proses pembentukan isidia belum diketahui, tetapi dianggap sebagai faktor genetika.

3.Lobula

                Lobula merupakan pertumbuhan lanjutan dari tahllus lichenes yang sering dihasilkan di sepanjang batas sisi kulit luar.Lobula ini dapat berkembang dengan baik pada jenis foliose, Genus Anaptycia, Neproma, Parmelia dan Peltigera. Lobula sangat sukar dibedakan dengan isidia.

4.       Rhizines

                Rhizines merupakan untaian yang menyatu dari hifa yang berwarna kehitam-hitaman yang muncul dari kulit bagian bawah (korteks bawah) dang mengikat thallus ke bagian dalam. Rhizin berfungsi mengikatkan dengan substrat.

                Ada dua jenis rhizines yaitu bercabang seperti pada Ctraria, Physcia dan Parmelia dan yang tidak bercanag terdapat pada Anaptycis dan beberapa Parmelia.

a.Tomentum

                Tomentum memiliki kepadatan yang kurang dari rhizines dan merupakan lembaran serat dari rangkaian akar atau untaian yang renggang.Biasanya muncul pada lapisan bawah seperti padaCollemataceae, Peltigeraceae dan Stictaceae.

b.Cilia

                Cilia berbentuk seperti rambut, menyerupai untaian karbon dari hifa yang muncul di sepanjang sisi kulit. Cilia berhubungan dengan rhizines dan hanya berbeda pada cara tumbuhsaja.

 

5.       CyphellaedanPseudocyphellae

Cypellae berbentuk rongga bulat yang agak besar serta terdapat pada korteks bawah dan hanya dijumpai pada genus Sticta.Pseudocyphellae dan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari cyphellae yaitu sekittar 1 m terdapat pada korteks bawah spesies Cetraria, Cetralia, Parmelia dan Pasudocyphellaria.Rongga ini berfungsi sebagai alat pernafasan atau pertukaran udara.

6.       Cephalodia

Cephalodia merupakan pertumbuhan lanjutan dari thallus yang terdiri dari alga-alga yangg berbedadari inangnya.Pada jenis peltigera aphthosa, cephalodia mulai muncul ketika Nostoc jatuh pada permukaan thallus dan terjaring oleh hifa cephalodia yang berisikan Nostoc biru kehijauan. Jenis ini mampu menyediakan nitrogen thallus seperti Peltigera, Lecanora,Stereocaulon, Lecidea dan beberapa jenis crustose lain.

 

 

Sumber

Nayaaka, Sanjeeva. 2005. Studying Lichenes. India : National Botanical Research Institute.


Comments

Popular posts from this blog

Laporan Sel Darah Merah Manusia dan Katak

Tipe Paruh Burung Berdasarkan Fungsinya beserta contohnya

Metode Penelitian Tingkah Laku Hewan